Ayah Main Judi, Isteri Menonton, Anak-anak Memuji Tuhan

Renungan khusus buat orang-orang Tua yang tidak bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya…..

Pepatah mengatakan, “Like Father Like son, like mother like daughter..” seperti apa bapak dan ibunya demikianlah anak-anak mereka. Pepatah diatas tentu banyak kebenarannya dan sudah banyak terbukti.

Apa yang dimaksud disana adalah teladan hidup seperti apa yang diberikan bapak dan ibunya kepada anak-anaknya..dan teladan yang dimaksud bukan sebuah teori namun praktek hidup yang dapat dilihat oleh anak-anak dan orang lain.

Kira-kira teladan hidup seperti apakah yang akan anda wariskan kepada anak-anak anda..?

Sebuah kejadian baru-baru ini dan bagi saya sangat ironis sekaligus memilukan. Terjadi sekitar awal tahun baru kemarin 2012. Ketika saya berkunjung kerumah seorang kerabat disatu kota, awalnya saya senang tinggal disana, namun lama-kelamaan saya semakin tidak betah dan memutuskan untuk pulang ..apa pasal?

Pada pagi hari dirumah itu, berkumpullah teman-teman kerabat ini dan kemudian memulai sebuah aktivitas judi kartu dengan taruhan uang. Situasi semakin membuat sesak manakala para peserta judi itu masing-masing mengepulkan asap rokok memenuhi ruangan tersebut, berlum lagi minuman-minuman keras turut memeriahkan judi mereka.

Satu hal yang membuat saya miris adalah, anak-anak peserta judi itu yang masih kecil-kecil turut serta menyaksikan ayah mereka bertaruh dalam judi dan sementara asyik menikmati tontonan itu. Setelah agak lama istri-istri mereka mulai berdatangan dan turut serta menyaksikan suami-suami mereka berjudi.

Memang dasar anak-anak, tidak tahan berlama-lama diam hanya menyaksikan ayah-ayah mereka berjudi, akhirnya merekapun keluar rumah dan mulai membuat aktivitas sendiri. Untungnya anak-anakn ini tidak melakukan judi seperti ayah-ayah mereka. Anak-anak ini mulai bernyanyi lagu-lagu rohani gereja. Lagu-lagu rohani tersebut bergema dan jelas terdengar diruangan perjudian ayah-ayah mereka. Namun teliga-teliga ayah mereka terlalu tuli untuk mendengar nyanyian pujian anak-anak itu karena pikiran yang sudah dibutakan dengan asyiknya main judi.

Saya hanya berdoa, mudah-mudahan anak-anak itu setelah besar tidak menjadi tukang judi seperti ayah-ayah mereka.

Namun tidak ada yang bisa menjamin setelah mereka besar tidak akan mengikuti jejak ayah-ayah mereka. Hal yang sangat ironis bagi mereka adalah bahwa anak-anak itu akan berpikiran dan bisa tertanam dalam pikiran mereka bahwa berjudi, merokok, minuman keras bukanlah sebuah kejahatan. Dan yang lebih ironis adalah anak-anak itu akan bertumbuh besar namun tidak memiliki kepekaan terhadap dosa…akibatnya merekapun setelah besar akan lebih mudah melakukannya.

Bayangkan saja, sedangkan anak-anak yang benar-benar mendapat pendidikan rohani dan disiplin dirumah kadang masih banyak yang jatuh kedalam dosa besar, apalagi anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan rohani dirumah, justru melihat orang tua mereka melakukan dosa itu, maka mereka akan 10 kali lebih mudah terjerumus..

Apa yang saya maksud disini adalah, teladan hidup yang seperti apakah yang akan anda tunjukkan di depan anak-anak anda..

Perlu diingat, jika anda tidak dapat mewariskan teladan hidup yang benar kepada anak-anak anda, itu artinya anda adalah penyebab utama bila anak-anak itu rusak hidupnya..

Satu kali sepasang orang tua datang minta doa dan nasehat sehubungan dengan anak gadisnya yang nakal, suka dugem, seks bebas, mencuri dan minum-minum. Kedua orang tua ini selalu menyalahkan perilaku anak gadis mereka yang liar dan jahat dan selalu menghakimi anak ini terus menerus…

Sebagai konselor saya justru meminta mereka untuk memeriksa diri mereka sebagai orang tua. Saya hanya mengatakan bahwa penyebab anak gadis itu sangat liar sebenarnya karena perilaku orang tuanya yang juga liar. Mengapa saya katakan demikian…? Sebab setelah saya investigasi secara mendalam saya menemukan bahwa sang ayah pada waktu anak gadisnya masih kecil, juga berperilaku sama, merayu adik ipar dan tidur dengannya dan sering disaksikan anak gadis itu waktu kecil.

Ayahnya juga tidak pernah menghormati isterinya, suka mementingkan diri, segala urusan rumah tangga tidak pernah dipedulikanya pokoe semua dibebankan kepada isterinya. Sang ayah dan ibu juga tidak pernah memberikan kasih sayang selayaknya diterima seorang anak, mereka hanya sibuk dengan pekerjaan sendiri dan suka bertengkar di depan anak-anak mereka, akibatnya anak gadis merekapun mencari kasih sayang diluar kepada teman-temannya yang juga nakal sehingga dia bertumbuh menjadi anak gadis yang nakal dan susah dikendalikan..

Jadi semuanya berawal dari rumah, yaitu keteladanan..

Jika anda ingin melihat anak-anak anda menjadi anak yang baik dan berbudi, maka teladan yang sama anda harus lakukan dirumah. Jika anda ingin anak-anak anda menghormati anda sebagai orang tua, maka jadilah teladan yang pertama dalam menghormati. Sebab anda orang tua adalah figure utama yang akan ditiru oleh anak-anak itu.

Para ahli psikologi mengatakan, bahwa anak-anak kecil adalah peniru yang baik..sudah barang tentu apapun yang anda lakukan akan ditiru anak-anak itu..jika anda suka marah-marah dan bertengkar, maka anak-anak akan bertumbuh dengan cara yang sama, namun jika anda seorang yang lemah lembut dan sabar, penuh kasih, maka anak-anak anda pun akan menirunya..

Intinya adalah keteladanan…anda pasti sudah tahu apa makna kata tersebut dan saya yakin anda juga sangat tau teladan hidup seperti apa yang akan anda berikan kepada anak-anak anda dirumah. Namun bila anda tidak tahu saya harus katakan anda ini sangat terlalu, menjadi seorang ayah tapi tidak mengerti teladan hidup seperti apa yang mau dipraktekkan…anda harus banyak belajar dari orang lain..

Saya teringat kisah nenek Lois dalam alkitab, nenek Lois ini telah memberikan teladan hidup benar kepada putrinya Eunike, sehingga Eunike inipun hidup sebagai orang Kristen yang baik sekalipun suaminya tidak seiman dengan dia. Dan teladan hidup yang baik itu juga dia turunkan ke anaknya Timotius yang akhirnya menjadi seorang gembala muda di jemaat Efesus, dan pujian ini disampaikan oleh Rasul Paulus kepada Timotius sbb:

2Ti 1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Sehingga paulus tetap menasehatkan Timotius untuk tetap menjadi teladan walau masih muda

1Ti 4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Dan Yesus juga memberi nasehat supaya orang tua menjadi teladan hidup yang benar..

Joh 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Tit 2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

Akhir kata, sebelum anda mendidik anak-anak anda, hidupkanlah ajaran kristus dan berikanlah teladan hidup yang benar dalam tindakan nyata bukan teori belaka..dan ajarkanlah anak-anakmu mengasihi Tuhan lebih dari pada apapun..

Eph 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit