Remaja Inggris Bangun Persahabatan Muslim-Kristen Selama Liburan

Kaum muda di Birmingham memiliki kesempatan untuk mengubah hari libur menjadi hari kudus bagi Muslim dan Kristen untuk mengeksploasi iman mereka secara bersama-sama. Lokakarya dan even ini diadakan oleh The Feast di sebuah tempat peristirahatan. The Feast merupakan badan amal setempat yang bekerja untuk membangun persahabatan antara remaja yang berbeda keyakinan.

Dalam even iman dan fashion ini, para remaja diberi kesempatan untuk mengeksplorasi dampak dari keyakinan mereka melalui apa yang mereka pakai dan bagaimana pakaian yang sudah tua maupun tak digunakan lagi dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Kegiatan lain selama liburan seminggu ini termasuk program komedi dan penayangan film secara marathon yang mengizinkan para peserta menonton 10 episode dari film Dr Who semalaman. The film-feast ini dihadiri oleh remaja usia 12-17 tahun.

Komedian setempat Barbara Nice memberikan kata-kata bijak bagi kaum muda dari Aston dan Newton dalam persiapan mereka untuk malam komedi Faithful and Funny. Barbara bersama para remaja ini bergabung dengan komedian Shaista Aziz untuk acara bebas.

Hanna Warsame, seorang relawan The Feast yang berusia 20 tahun, menjadi koordinator even iman dan fashion ini.

“Ternyata jauh lebih sulit dari yang saya pikirkan,” ujarnya. “Saya tidak pernah membayangkan ada begitu banyak hal yang perlu dipikirkan untuk menjalankan sebuah even namun saya senang karena saya melakukannya dan saya senang bagaimana even ini pada akhirnya berjalan.”

Warsame saat ini mengorganisir sebuah pertunjukan bakat untuk membantu mengumpulkan dana untuk mengirim sekelompok remaja Kristen dan Muslim ke Turki dan mengajar generasi muda di sana bagaimana caranya mendiskusikan iman dengan tepat.

Puncak dari liburan ini adalah sebuah lokakarya yang dipimpin oleh Ulfah Arts dan Saltmine Trust. Sembilan remaja secara bersama-sama berkumpul untuk belajar ketrampilan baru berakting dalam menampilkan kisah dari tradisi Kristen dan Muslim.

Sang penyelenggara Jenny Creasy mengatakan, “Drama terbukti menjadi cara yang bagus bagi generasi muda dari berbagai keyakinan untuk berkumpul bersama dan para anak muda ini mengatakan mereka belajar banyak dari lokakarya. Mereka mengatakan kepada kami bahwa hal itu membantu mereka untuk menyadari bahwa tidaklah terlalu menakutkan untuk berbicara tentang agama dan membangun kepercayaan diri mereka untuk tampil di depan orang yang tidak mereka kenal.”

Manajer proyek dari even ini, Tim Fawssett mengatakan, “Minggu ini telah menjadi minggu yang indah dimana generasi muda datang bersama dengan beragam cara untuk membangun persahabatan yang dalam dan saling percaya satu sama lain. Sangatlah indah untuk melihat bagaimana para remaja mendapatkan kepercayaan diri untuk berbicara mengenai iman mereka sendiri dan berkembang dalam pemahaman iman yang lain. Jenis persahabatan seperti ini, dengan kejujuran, keterbukaan dan tingkat kepercayaan yang kami lihat di antara orang muda dari keyakinan yang berbeda sangatlah penting tidak hanya untuk mereka secara individual tapi juga bagi komunitas keyakinan mereka dan bagi kota ini secara keseluruhan.”

Sikap toleransi di antara umat beragama sesungguhnya suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk terciptanya kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai satu bangsa, keyakinan yang berbeda seharusnya bukan menjadi pemecah namun memperkaya pengetahuan dan pengertian dalam menjalankan keyakinan agamanya masing-masing.