Mengenal Raja Israel : Daud

Daud, (Ibrani, דוד -DAVID yang dikasihi, beloved); Anak bungsu Isai, suku Yehuda, dan raja Israel kedua.

* 1 Samuel 17:12
LAI TB, Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
KJV, Now David was the son of that Ephrathite of Bethlehemjudah, whose name was Jesse; and he had eight sons: and the man went among men for an old man in the days of Saul.
Hebrew,
וְדָוִד בֶּן־אִישׁ אֶפְרָתִי הַזֶּה מִבֵּית לֶחֶם יְהוּדָה וּשְׁמֹו יִשַׁי וְלֹו שְׁמֹנָה בָנִים וְהָאִישׁ בִּימֵי שָׁאוּל זָקֵן בָּא בַאֲנָשִׁים׃
Translit, VEDAVID {dan Daud} BEN-'ISY {anak orang} 'EFRATI {Efrata} HAZEH {ini} MIBEYT LEKHEM {dari Betlehem} YEHUDAH {Yehuda} USYEMO {dan namanya} YISYAY {Isai} VELO {dan padanya} SYEMONAH {delapan} VANIM {anak laki-laki} VEHA'ISY {dan orang itu} BIMEY {pada hari-hari} SYA'UL {Saul} ZAQEN {tua} BA' {ia datang} VA'ANASYIM {pada/di antara orang-orang}

Dalam Kitab Suci dialah satu-satunya yang memakai nama itu, yang melukiskan tempat khas yang didudukinya sebagai nenek moyang, perintis dan bayang-bayang dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu 'Anak yang lebih agung dari Daud yang agung'. Dalam Perjanjian Baru (PB) nama Daud disebut 58 kali, termasuk gelar yang berulang-ulang diberikan kepada Yesus: 'Anak Daud'.

Menurut rasul Paulus, Yesus ialah yang 'menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud' (Roma 1:3), sedang menurut Yohanes, Yesus sendiri berkata tentang diriNya sendiri, 'Akulah tunas, yaitu keturunan Daud' (Wahyu 22: 16).

Mengamati Perjanjian Lama (PL) untuk mencari siapa yang menduduki kedudukan yang begitu mulia dalam garis keturunan Tuhan Yesus dan tujuan-tujuan Allah, maka akan kita jumpai bahan yang berlimpah-limpah dan kaya. Cerita tentang Daud terdapat mulai dari 1 Samuel 16 sampai 1 Raja 2, dengan banyak ayat-ayat sejajarnya dalam 1 Tawarikh 2-29.

I. Latar belakang keluarga


Daud ialah cicit dari Rut dan Boas, anak bungsu dari 8 bersaudara (1 Samuel 17: 12 dab), dan dipersiapkan untuk menjadi gembala. Dalam pekerjaan inilah ia ditempa menjadi berani, yang di kemudian hari terbukti dalam pertempuran (1 Samuel 17:34-35). Dalam pekerjaan itu juga ia belajar kelemahlembutan dan jiwa pengasuhan terhadap kawanan dombanya, yg di belakang hari disyairkannya sebagai sifat-sifat Allah-nya. Seperti Yusuf, ia menderita karena niat-niat jahat dan hati yang cemburu dari kakak-kakaknya, barangkali karena bakat-bakat yang dikaruniakan Allah kepadanya (1 Samuel 18:28). Di satu pihak ia rendah hati menyebut kaum keluarganya (1 Sam 18:18), tapi di pihak lain Daud menjadi bapak leluhur dari keturunan yang ternama, seperti tertera pada silsilah Tuhan Yesus dalam Injil Matius (Matius 1:1-17).


II. Pengurapan Daud dan persahabatannya dengan Yonatan

Sesudah Allah membuang Saul dari kedudukan raja Israel, maka Allah menyatakan Daud sebagai penggantinya kepada Samuel, yang mengurapinya di Betlehem tanpa publisitas (1 Samuel 16: 1-13). Sebagai akibat dari tindakan Allah itu ialah undurnya Roh Allah dari Saul. Akibat lainnya adalah tekanan jiwa yang dideritanya, yang kadang-kadang kelihatannya mendekati keadaan gila. Ada suatu wahyu yang indah tentang pemeliharaan Allah, dimana Daud yg akan menggantikan Saul dalam karunia dan rencana Allah, dipilih untuk melayani raja yang telah dicomot itu dengan kecapinya (1 Samuel 16:17-21). Dengan demikian kehidupan kedua tokoh ini dipertemukan Allah, yaitu raksasa penguasa yang sudah kehilangan segala-galanya dengan teruna yang sedang berkembang.

Mula-mula semuanya berjalan baik. Raja Saul berkenan dengan sang teruna (karya musiknya memperkaya khazanah ibadat gerejawi) dan menetapkan dia menjadi pembawa senjatanya. Lalu peristiwa yang sangat terkenal antara Daud dan Goliat, raksasa unggulan Filistin, mengubah segala-galanya (1 Samuel 17).

Ketangkasan dan keterampilan Daud menggunakan umpannya memusnahkan kekuatan dan mematikan raksasa Goliat, adalah awal kerontokan orang Filistin. Jalan sudah terbuka bagi Daud untuk memetik pahala yang dijanjikan Saul, yaitu mempersunting putri raja, dan kebebasan membayar pajak bagi sanak keluarga bapak. Daud. Tapi unsur baru mengubah jalannya sejarah. Raja Saul cemburu melihat pejuang Israel yang baru ini. Sewaktu ia pulang dari pertempuran mengalahkan Goliat, kaum perempuan Israel menyongsong dia dengan nyanyian 'Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa'. Raja Saul, tidak seperti Yonatan, anaknya, Saul sangat iri, dan tentang itu tertulis, 'Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud' (1 Samuel 18:7-9).


III. Rasa permusuhan Saul

Kadar persahabatan Saul terhadap Daud terus merosot. Akibatnya pahlawan nasional muda itu harus melarikan diri dari sergapan raja yang begitu tega mengancam hidupnya. Ia dicomot dari karir jenjang kemiliteran, dibohongi dalam hal putri yang sudah dijanjikan kepadanya, kemudian dikawinkan dengan putri Saul yang lain, yaitu Mikhal. Persetujuan perkawinan ini sebetulnya dimaksudkan untuk kematian Daud (1 Samuel 18:25).

Dalam 1 Samuel 24:10 kelihatan bahwa di istana Saul ada sekelompok orang yang dengan sengaja mengipas-ngipas permusuhan Saul terhadap Daud dan suasana kian memburuk. Usaha Saul yang lain yang gagal untuk membunuh Daud dengan lembingnya, disusul oleh usaha berikutnya untuk memenjarakan Daud, tapi digagalkan oleh muslihat Mikhal, istri Daud (1 Samuel 19:8-17).

Hal yang menonjol pada saat kritis ini adalah cara kedua anak Saul, Yonatan dan Mikhal, menggabungkan diri dengan Daud dan menentang bapak mereka sendiri.

IV. Daud lari dari istana Saul

Tahap-tahap berikutnya dalam kehidupan Daud ialah, dia harus terus-menerus lari dari pemburuan Saul, yg timbul dari kedengkian hati yg tidak mengenal belas kasihan. Tidak ada tempat persembunyian bagi Daud yang dapat dipakai untuk waktu yang lama. Nabi, imam bahkan musuh nasional sekalipun tak dapat memberikan perlindungan, dan orang-orang yang membantu dia dihukum secara kejam oleh raja yang sudah menjadi gila itu (1 Samuel 22:6-19).

Sesudah luput dari pemusnahan oleh perwira-perwira perang Filistin, Daud membentuk kelompok Adulam, mula-mula sebagai kumpulan para pelarian dari berbagai bangsa, tapi kemudian menjadi kekuatan perang yang menghantam penyerang-penyerang asing, melindungi hasil tanaman dan kambing domba dari kelompok-kelompok Israel yang jauh dan hidup dari kemurahan hati mereka. Salah seorang peternak domba yang kaya bernama Nabal, menolak secara kasar bahwa dia berhutang budi kepada Daud. Dengan menarik 1 Samuel 25 menceritakan peristiwa ini dan memperkenalkan Abigail, yang di kemudian hari menjadi salah seorang istri Daud.

Pasal 24 dan 26 dari 1 Samuel mencatat. dua peristiwa, tatkala Daud meluputkan Saul dari kematian, kebajikan yg timbul dari perpaduan antara kesalehan dan kemurahan hati. Akhirnya, Daud yang tak mampu mematahkan rasa permusuhan raja Saul, berbaik dengan raja Akhis, orang Gat, raja Filistin. Daud beroleh kota perbatasan Ziklag sebagai imbalan karena raja Akhis sewaktu-waktu mempergunakan kelompok perang Daud. Tapi tatkala orang Filistin keluar untuk berperang melawan Saul, perwira-perwira Filistin keberatan Daud ikut karena mereka takut kalau-kalau ia berubah setia.

Dengan demikian, Daud tidak mengalami peristiwa menyedihkan yang terjadi di Gilboa, yang di kemudian hari diratapinya dalam salah satu nyanyian ratapannya yang paling indah dari yang ada (2 Samuel 1:19-27).

V. Menjadi raja di Hebron

Sesudah raja Saul meninggal, Daud menanyakan kehendak Allah dan ia dibimbing kembali ke tanah Yehuda, ke daerah sukunya sendiri. Di sinilah dia diurapi menjadi raja oleh teman-teman sesukunya, dan menjadikan Hebron kota kedudukan raja. Pada saat itu umurnya 30 thn dan memerintah di Hebron 7½ tahun. Selama 2 tahun pertama pemerintahannya, terjadi perang saudara antara pendukung Daud dan penghuni-penghuni istana Saul, yang menobatkan Esybaal (Isyboset), anak Saul, menjadi raja di Mahanaim. Bisa saja dianggap bahwa Esybaal tidak lebih dari boneka yang dikendalikan 'Oleh Abner, panglima Saul yang setia. Dengan matinya kedua orang ini karena terbunuh, maka berakhirlah perlawanan yang terorganisir terhadap Daud. Ia diurapi menjadi raja atas ke-12 suku Israel di Hebron, dan dari sana segera ibukotanya dipindahkan ke Yerusalem (2 Samuel pasal 3-5).

VI. Menjadi raja di Yerusalem

Sekarang mulailah masa paling gemilang dalam pemerintahan raja Daud yang berusia lama itu, yang masih akan berjalan selama 33 tahun lagi. Dalam diri Daud terpadu dengan baik sekali keberanian pribadi dengan' keterampilan sebagai panglima dan dengan bakat ini ia memimpin bangsa Israel menundukkan musuh-musuhnya secara teratur - yaitu orang Filistin, Kanaan, Moab, Arnon, Aram, Edom dan Amalek - sehingga namanya tertulis dalam sejarah, sama sekali lepas dari arti pribadinya dalam rencana pelepasan Allah.

Kelemahan yang pada saat itu timbul serentak menimpa kekuatan-kekuatan yang ada di daerah Nil dan Efrat memberikan kemungkinan baginya, dengan jalan menaklukkan dan dengan jalan persekutuan, untuk memperluas daerah pengaruhnya dari perbatasan Mesir dan Teluk Akaba ke daerah Efrat hulu. Sesudah menaklukkan benteng orang Yebusi, bernama Yerusalem, yang dianggap orang pada waktu itu tak tertaklukkan, ia menjadikan kota itu ibukota kerajaannya. Dari situlah ia mengendalikan kedua bagian utama kerajaannya, yang di kemudian hari terbagi dua menjadi kerajaan Yehuda dan Israel. Dibangunnya sebuah istana, dibukanya jalan-jalan raya, dipulihkannya jalan-jalan perdagangan sehingga kemakmuran kerajaan itu terjamin.

Tapi tak mungkin melulu hal itu yang utama, yang menjadi cita-cita dari 'seorang yang berkenan di hati TUHAN' (1 Samuel 13:14). Maka segera kelihatan bukti dari kegairahan Daud dalam soal keagamaan. Dibawanya tabut perjanjian dari Kiryat- Yearim dan ditempatkan dalam Kemah Suci yang dibangun khusus untuk itu di Yerusalem. Waktu membawa tabut perjanjian itu terjadi suatu peristiwa yg mengakibatkan kematian Uza (2 Samuel 6:6-8). Banyak dari peraturan keagamaan yang memperkaya kebaktian Bait Suci di kemudian hari, bermula pada susunan kebaktian dalam Kemah Suci, yang dibuat oleh Daud pada waktu ini. Dengan demikian, sebagai menambah pentingnya kedudukannya dari segi. strategi dan' politik, Yerusalem menuntut arti keagamaan yang masih lebih besar lagi, dan dalam pengertian inilah nama Yerusalem selalu dihubungkan sejak saat itu.

Pada masa kejayaan lahiriah dan kegairahan keagamaan yg nyata inilah Daud terjerumus ke dalam dosa, yang disebut dalam Kitab Suci sebagai 'perkara Uria, orang Het itu' (2 Samuel II). Arti dan makna dari dosa ini, baik ditinjau dari segi kejijikannya yang hakiki maupun dari akibat-akibatnya dalam seluruh sejarah Israel yang menyusul kemudian, tak dapat dilebih-lebihkan. Daud bertobat sampai ke dasar hatinya, tapi perbuatan sudahterlakukan dan terpampang sebagai bukti, bagaimana dosa menghancurkan maksud Allah untuk anak-anak-Nya.

Ratapan Daud yang menyayat hati karena dukacitanya mendengar berita kematian Absalom, adalah suatu gema yang sayup-sayup yg keluar dari lubuk hatinya yang tersiksa karena mengetahui bahwa kematian itu dan banyak lagi kematian lainnya, hanyalah sebagian dari tuaian buah hawa nafsunya dan tipuannya yang ditanamnya puluhan tahun sebelumnya.

Pemberontakan Absalom - pada waktu itu kerajaan utara tetap setia kepada Daud - segera disusuli oleh pemberontakan di pihak kerajaan utara yang dipimpin oleh Seba, orang Benyamin. Pemberontakan ini ditumpas oleh Yoab, begitu juga pemberontakan Absalom. Saat-saat menjelang kematian Daud nampak suram, karena rencana Adonia dan Salomo mengenai pewaris takhtanya, dan juga karena ia sadar akan bahayapertumpahan darah seperti sudah dipraucapkan oleh nabi Natan masih harus terjadi.

Disamping tentara Daud yang siap tempur, yang dikepalai oleh Yoab, saudara sepupunya, masih ada pengawal pribadi yang terutama diambil dari serdadu-serdadu asal Filistin, yang kesetiaannya terhadap Daud tak pernah goyah. Banyak bukti dalam kitab sejarah seperti sudah disinggung, mencatat tentang keahlian Daud dalam mengarang mazmur pujian dan nyanyian ratapan (lihat 2 Samuel 1:19-27; 3:33-34; 22; 23:1-7).

Tradisi kuno menyebut Daud 'pemazmur yang disenangi di Israel' (2 Samuel 23:1), dan tulisan PL yang kemudian menyebut peranannya memimpin ibadah musik Israel, membuat alat-alat musik dan keahliannya memakainya dan dalam komposisi nyanyiannya (Nehemia 12:24, 36, 45-46; Amos 6:5). Sebanyak 73 mazmur dalam Alkitab tercatat sebagai 'dari Daud', dan beberapa di antaranya jelas menukil pengertian bahwa Daud sendirilah pengarangnya. Yang paling meyakinkan ialah, Tuhan Yesus sendiri membicarakan paling sedikit satu mazmur yang ditulisnya (Lukas 20:42), lalu mengutip dari mazmur itu untuk menerangkan kodrat dari ke-Mesias-an-Nya.

VII. Watak Daud

Alkitab tidak menutup-nutupi dosa atau keburukan watak dari anak -anak Allah. Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, ' telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita' (Roma 15:4). Adalah termasuk bagian tugas Alkitab mengingatkan seseorang dengan memakai contoh, maupun untuk memberi semangat. Dosa Daud dalam perkara Uria, orang Het itu, merupakan contoh soal yang paling kena mengenai hal ini. Aib itu, yakni 'nila setitik merusak susu sebelanga' menjadi cela atas watak Daud, yang seandainya tanpa aib itu hidupnya adalah luar biasa memuliakan Allah.

Memang benar, ada unsur-unsur dalam pengalaman Daud yang kelihatannya asing, dan bahkan menjijikkan bagi insan PB. Tapi ia 'melakukan kehendak Allah pada zamannya' (Kisah 13:36), dan di tengah-tengah angkatan itu ia berdiri sebagai lampu yang bersinar terang untuk Allah Israel. Banyak dan beragam yang dia capai; dia tanggap dan pintar bertindak, penyair, pencinta yang lemah lembut, lawan yang bermurah hati, penegak keadilan yang kokoh, sahabat yang setia. Dialah orang yang memenuhi apa yang dianggap orang sehat dan yang mengagumkan, dan hal ini terjadi dengan kehendak Allah, yang menciptakan dia dan membentuknya untuk tujuan itu.

Orang Yahudi menoleh dengan bangga dan terharu kepada Daud, bukan kepada Saul, sebagai pendiri kerajaan mereka. Daud-lah yang dipandang sebagai raja yang diidam-idamkan oleh orang Yahudi yang berpandangan lebih jauh, dan dalam gambaran inilah mereka menanti-nantikan datangnya seorang Mesias, yang akan melepaskan umat-Nya dan yang akan duduk di takhta Daud untuk selama-lamanya. Hal ini bukanlah angan-angan yang kosong, lebih-lebih lagi bukan penyembahan berhala; hal ini dibuktikan oleh pengakuan Perjanjian Baru (PB) tentang keagungan Daud, dan memang secara nyata Mesias datang dari keturunannya secara kemanusiaan.

Data-data mengenai Daud bin Isai :

- Ayah : Isai - (Rut 4:17-22; 1 Tawarikh 2:13-15)
- Nenek moyang Yesus (Matius 1:1-17; Luk 3:31).
- Istri : Mikhal, Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla, Betsyeba – (1 Samuel 18:27 2 Samuel 3:2-5; 11:27; 1 Tawarikh 3:1-8).
- Anak laki-laki : Amnon, Khileab (disebut juga Daniel), Absolom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Syobab, Natan, Salomo, Yibhar, Elisua, Nefeg, Elisama, Elyada dan Elifelet – (2 Samue; 3:2-5; 5:13-16; 1 Tawarikh 3:1-8 ; 1 Tawarikh 14 3-5).
- Saudara laki-laki : Eliab, Abinadab, Syama, Nataneel, Radai, Ozem – (1 Samuel 17:12-13, 1 Tawarikh 2:13-15. Satu tidak disebut (Natan).
- Saudara perempuan : Zeruya dan Abigail – (1 Tawarikh 2:16).
- Disebut pertama : Rut 4:17
- Namanya disebut : 1.118 kali
- Kitab yang menyebut : 28 buku : Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, I & 2 Raja-raja, I & 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Mazmur, Amsal, Pengkotbah, Kidung Agung, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hosea, Amos, Zakharia, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 2 Timotius, Ibrani, Wahyu.
Pekerjaan : Gembala, Tentara, Raja Yehuda dan Raja seluruh Israel – (1 Samuel 16:11, 8:5, 1 Samuel 2:1; 5:1-5)
- Tempat kelahiran : Betlehem - Rut, 1 Samuel 16:1
- Tempat kematian : Yerussalem - 1 Raja 2:10-11
- Umur : 70 tahun - 2 Samuel 5:4-5
- Diurapi sebagai raja oleh Samuel (1Sam 16:1-13).
- Pemain kecapi bagi Saul (1 Samuel 16:14-23; 8:10).
- Membunuh Goliat (dalam 1 Samuel 17:1-58).
- Bersahabat dengan Yonatan (dalam 1 Samuel 18:1-4; 19:1-20:42; 23:16-18; 2 Samuel 1:1-27).
- Kawin dengan Mikhal (1 Samuel 18:20-27).
- Dibenci oleh Saul (1 Samuel 18:6-23:29).
- Melahirkan diri dari Saul (dalam 1 Samuel 19:1-22:23).
- Membiarkan Saul hidup (dalam 1 Samuel 24:1-22; 26:1-25).
- Di antara orang-orang Filistin (1 Samuel 21:10-14; 27:1-30:31).
- Mengambil Abigail menjadi istrinya (dalam 1 Samuel 25:1-44).
- Menghancurkan orang Amalek (dalam 1 Samuel 30:1-31).
- Berkabung karena kematian Saul dan Yonatan (dalam 2 Samuel 1:1-27).
- Diurapi sebagai raja Yehuda (2 Samuel 2:1-11).
- Konflik dengan keluarga Saul (dalam 2 Samuel 2:1-4:12).
- Diurapi sebagai raja Israel (2 Samuel 5:1-4; 1 Tawarikh 11:1-3).
- Merebut Yerusalem dan menetap di sana (2 Samuel 5:6-10; 1 Tawarikh 11:4-9).
- Memindahkan tabut ke Yerusalem (dalam 2 Samuel 6:1-23; 1 Tawarikh 13:5-16).
- Tuhan berjanji kerajaan kekal (dalam 2 Samuel 7:1-29; 1 Tawarikh 17:1-27; Mazmur 132:1-18).
- Meluaskan kerajaannya (dalam 2 Samuel 8:1-18).
- Menunjukan kebaikan kepada Mefiboset (dalam 2 Samuel 9:1-13).
- Berzinah dengan Batsyeba, pembunuhan Uria (dalam 2 Samuel 11:1-12:31).
- Anaknya Amnon memperkosa Tamar, anak perempuannya; Amnon dibunuh oleh Absalom (dalam 2 Samuel 13:1-39).
- Pemberontakkan Absalom (dalam 2 Samuel 14:1-17:29); kematian (dalam 2 Samuel 18:1-33).
- Kembali ke Yerusalem (dalam 2 Samuel 19:1-43).
- Pemberontakkan Seba (dalam 2 Samuel 20:1-26).
- Kemenangan-kemenangan:
- orang-orang Filistin (2 Samuel 5:17-25; 1 Tawarikh 14:8-17; 2 Samuel 21:15-22; 1 Tawarikh 20:4-8),
- orang Amon (dalam 2 Samuel 10:1-19; 1 Tawarikh 19:1-19), yang lain (dalam 2 Samuel 8:1-18; 1 Tawarikh 18:1-17).
- Orang-orang perkasa (2 Samuel 23:8-39; 1 Tawarikh 11:1-12:40).
- Dihukum karena menghitung pasukannya (dalam 2 Samuel 24:1-25; 1 Tawarikh 21:1-30).
- Mengangkat Salomo sebagai raja (1 Raja 1:28-2:9).
- Persiapan untuk pembangunan Bait Allah (dalam 1 Tawarikh 22:1-29:30).
- Kata-kata terakhir (2 Samuel 23:1-7).
- Kematiannya (1 Raja 2:10-12; 1 Tawarikh 29:28).
- Pemazmur (Matius 22:43-45), pemain kecapi (Amos 6:5), nabi (2 Samuel 23:2-7; Kisah 1:16; 2:30).

- Mazmur Daud:
- Mazmur 2:1-12 (bandingkan Kisah 4:25);
- Mazmur 3:1-32:11; 34:1-41:13; 51:1-65:13; 68:1-70:5; 86:1-17;
- Mazmur 95:1-11 (bandingkan Ibrani 4:7);
- Mazmur 101:1-8; 103:1-22; 108:1-110:7; 122:1-9; 124:1-8; 131:1-3;
- Mazmur 133:1-3; 138:1-145:21.

- Fakta penting :
Raja Israel yang kedua yang mempersatukan seluruh bangsa dan membuat kota Yerusalem menjadi ibukotanya di mana tabut perjanjian Tuhan ditempatkan (2 Samuel5:1-6:23). Ia adalah raja Israel terbesar. Kepada anaknya (bandingkan gelar "anak Daud" dijanjikan Tuhan takhta yang kokoh dan kekal (2 Samuel 7:1-29). Daud adalah seorang biduan dan penulis separuh Mazmur lebih.
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit