Lembaga Alkitab Inggris telah merilis versi baru dari Perjanjian Baru diarahkan orang yang tidak biasa membaca Alkitab, atau yang menemukan terjemahan tradisional sulit. Meskipun menjadi buku laris di dunia, semakin sedikit orang di Inggris yang membaca Alkitab hari ini. Lembaga Alkitab sekarang berusaha untuk mengatasi kecenderungan ini dengan pengerjaan ulang Perjanjian Baru untuk membantu memberikan jawaban atas pertanyaan "siapa Yesus itu?"
Injil sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) dijalankan bersama menjadi satu cerita dan Injil Yohanes diletakkan pada akhir buku untuk memberikan sapuan penuh cerita. Ini adalah pertama kalinya bahwa Bible Society telah menghasilkan terjemahan non-harfiah dari Perjanjian Baru.
Bible Society berharap versi baru akan mendorong orang yang tidak pernah berhasil melewati sampul depan sebuah Perjanjian Baru, serta mereka yang memiliki tapi menemukan diri mereka "terjebak."
Penulis Paulus Langham, wakil Gereja Kristus Clifton di Bristol, Inggris mengatakan: "Buku ini untuk orang yang tidak membaca Alkitab saya mencoba membayangkan bagaimana para penulis Perjanjian Baru mungkin telah menulis seandainya mereka masih hidup hari ini.."
(Christianpost)
