Lupa Beli Tiket
Sepasang pengantin baru akan mengadakan perjalanan bulan madu menggunakan kereta api. Setibanya di stasiun si suami berkata, "Sayang, tunggulah di sini, aku akan membeli tiket dulu."
Sang suami langsung pergi membeli tiket, tapi secara tidak sadar dia membeli hanya satu tiket. Dia lupa kalau dia sudah menikah dan harus membeli dua tiket. Setelah membeli tiket, dia langsung kembali ke tempat istrinya yang sedang menunggu.
Begitu sang istri melihat kalau di tangan suaminya itu hanya ada satu tiket, maka menangislah dia. Sang suami yang bingung ikut pula melihat tangannya sendiri dan baru sadar kalau dia hanya membeli satu tiket.
Untuk menghibur istrinya dia berkata, "Ohhh sayang, saking gembiranya sampai-sampai aku lupa membeli tiket untuk diriku sendiri!"
..........................................................................................
Dikejar Beruang
Dua orang ahli biologi sedang berada di lapangan untuk mencari jejak beruang liar. Tiba-tiba, beruang liar itu keluar dari sarangnya dan tepat berada di depan mereka.
Mereka memanjat pohon terdekat, tetapi beruang mulai memanjat pohon itu lebih cepat dari mereka. Ahli biologi pertama dimulai melepas sepatu bot kulit hikingnya dan menarik sepasang sepatu lari dari tas punggungnya. Ahli biologi kedua memberinya tatapan penuh kebingungan dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"
Dia menjawab, "Aku akan menghitung ketika beruang itu mendekati kita, dan kita akan melompat turun dan lari."
Orang kedua mengatakan, "Apakah kau gila? Kita berdua tahu kamu tidak dapat berlari lebih cepat dari beruang liar dewasa?"
Pria pertama berkata, "Aku tidak perlu berlari lebih cepat dari beruang itu, aku hanya perlu berlari lebih cepat dari kamu!"
..........................................................................................
Nenek Pikun
Seorang nenek baru saja melahirkan bayi sekalipun usianya sudah sangat tua. Para tetangga mengujungi nenek itu.
"Wah, nenek hebat ya, sudah tua masih bisa melahirkan bayinya dengan selamat," sapa beberapa tetangganya yang datang mengunjungi si nenek.
"Iya, terima kasih" sambut si nenek.
"Kami ingin melihat bayi nenek" pinta mereka.
"Nanti ya..." tukas nenek seraya 'nyirih.
"Koq nanti?" Kenapa nek? Sekarang saja" desak para tamu.
"Iya nanti saja, kalo bayinya nangis" kata nenek.
"Loh, koq kenapa mesti menunggu sampai bayinya nangis?" tanya para tamu sambil memandang nenek kebingungan.
"Iya, soalnya nenek lupa di mana nenek taruh bayinya"
..........................................................................................
Tangisan pengantin wanita
Sejak awal pertama duduk di pelaminan, pengantin wanita tampak menangis terus. Hal itu menjadi pembicaraan para undangan yang menyangka si pengantin wanita menikah karena paksaan orang tua.
Si pengantin pria jadi jengkel dan akhirnya bertanya dengan suara keras.
"Kenapa sih dari tadi kau menangis terus?! Katakan apa sebabnya biar orang-orang tidak menyangka yang bukan-bukan ! Apakah kau kecewa dapat suami setampan diriku?"
"Tidak, mas!"
"Habis kenapa kok menangis terus?"
"Bisulku kalau dipakai duduk sakit sekali, Mas!"
..........................................................................................
Pakaian Adam dan Hawa
Seorang ayah dan anaknya yang masih kecil berkunjung ke perpustakaan negara. Ketika ayahnya sibuk melihat katalog, si anak mencari kesibukan dengan membuka-buka kitab suci yang sudah tua.
Tiba-tiba sehelai daun yang sudah kering jatuh dari buku tersebut. Anak itu memungut daun tersebut lalu berlari memberitahukan ayahnya.
"Yah... yah... aku menemukan sesuatu di Kitab Suci?" teriak anak itu.
"Apa yang kamu temukan itu Nak?" tanya si ayah kalem
"Kurasa ini pakaian Adam dan Hawa waktu dulu..." jawab si anak.
..........................................................................................
Belajar matematika di sekolah Katolik
Seorang ibu dan ayah dari keluarga atheis khawatir anak mereka tidak ingin belajar matematika di sekolah, jadi mereka memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah Katholik.
Setelah hari pertama sekolah, anak mereka pulang sambil berlari ke rumah, langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Ibu dan ayahnya sedikit khawatir tentang hal ini dan pergi ke kamarnya untuk melihat apakah dia baik-baik saja. Mereka menemukan dia duduk di mejanya mengerjakan pekerjaan rumahnya. Anak itu terus melakukan hal itu sepanjang tahun. Pada akhir tahun anak membawa pulang rapor dan memberikan kepada ayah dan ibunya. Melihat hal itu mereka lihat nilai matematikanya A+.
Ayah dan ibu sangat senang dan bertanya, "Apa yang membuatmu berubah pikiran tentang belajar matematika?"
Anak itu memandang ibu dan ayah dan berkata, "Yah, pada hari pertama ketika aku masuk ke kelas, aku melihat 'Seorang Pria' dipaku pada tanda plus di dinding dekat meja guru dan akhirnya aku pikirkan apa yang akan mereka lakukan jika aku sampai gagal."
..........................................................................................Sepasang pengantin baru akan mengadakan perjalanan bulan madu menggunakan kereta api. Setibanya di stasiun si suami berkata, "Sayang, tunggulah di sini, aku akan membeli tiket dulu."
Sang suami langsung pergi membeli tiket, tapi secara tidak sadar dia membeli hanya satu tiket. Dia lupa kalau dia sudah menikah dan harus membeli dua tiket. Setelah membeli tiket, dia langsung kembali ke tempat istrinya yang sedang menunggu.
Begitu sang istri melihat kalau di tangan suaminya itu hanya ada satu tiket, maka menangislah dia. Sang suami yang bingung ikut pula melihat tangannya sendiri dan baru sadar kalau dia hanya membeli satu tiket.
Untuk menghibur istrinya dia berkata, "Ohhh sayang, saking gembiranya sampai-sampai aku lupa membeli tiket untuk diriku sendiri!"
..........................................................................................
Dikejar Beruang
Dua orang ahli biologi sedang berada di lapangan untuk mencari jejak beruang liar. Tiba-tiba, beruang liar itu keluar dari sarangnya dan tepat berada di depan mereka.
Mereka memanjat pohon terdekat, tetapi beruang mulai memanjat pohon itu lebih cepat dari mereka. Ahli biologi pertama dimulai melepas sepatu bot kulit hikingnya dan menarik sepasang sepatu lari dari tas punggungnya. Ahli biologi kedua memberinya tatapan penuh kebingungan dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"
Dia menjawab, "Aku akan menghitung ketika beruang itu mendekati kita, dan kita akan melompat turun dan lari."
Orang kedua mengatakan, "Apakah kau gila? Kita berdua tahu kamu tidak dapat berlari lebih cepat dari beruang liar dewasa?"
Pria pertama berkata, "Aku tidak perlu berlari lebih cepat dari beruang itu, aku hanya perlu berlari lebih cepat dari kamu!"
..........................................................................................
Nenek Pikun
Seorang nenek baru saja melahirkan bayi sekalipun usianya sudah sangat tua. Para tetangga mengujungi nenek itu.
"Wah, nenek hebat ya, sudah tua masih bisa melahirkan bayinya dengan selamat," sapa beberapa tetangganya yang datang mengunjungi si nenek.
"Iya, terima kasih" sambut si nenek.
"Kami ingin melihat bayi nenek" pinta mereka.
"Nanti ya..." tukas nenek seraya 'nyirih.
"Koq nanti?" Kenapa nek? Sekarang saja" desak para tamu.
"Iya nanti saja, kalo bayinya nangis" kata nenek.
"Loh, koq kenapa mesti menunggu sampai bayinya nangis?" tanya para tamu sambil memandang nenek kebingungan.
"Iya, soalnya nenek lupa di mana nenek taruh bayinya"
..........................................................................................
Tangisan pengantin wanita
Sejak awal pertama duduk di pelaminan, pengantin wanita tampak menangis terus. Hal itu menjadi pembicaraan para undangan yang menyangka si pengantin wanita menikah karena paksaan orang tua.
Si pengantin pria jadi jengkel dan akhirnya bertanya dengan suara keras.
"Kenapa sih dari tadi kau menangis terus?! Katakan apa sebabnya biar orang-orang tidak menyangka yang bukan-bukan ! Apakah kau kecewa dapat suami setampan diriku?"
"Tidak, mas!"
"Habis kenapa kok menangis terus?"
"Bisulku kalau dipakai duduk sakit sekali, Mas!"
..........................................................................................
Pakaian Adam dan Hawa
Seorang ayah dan anaknya yang masih kecil berkunjung ke perpustakaan negara. Ketika ayahnya sibuk melihat katalog, si anak mencari kesibukan dengan membuka-buka kitab suci yang sudah tua.
Tiba-tiba sehelai daun yang sudah kering jatuh dari buku tersebut. Anak itu memungut daun tersebut lalu berlari memberitahukan ayahnya.
"Yah... yah... aku menemukan sesuatu di Kitab Suci?" teriak anak itu.
"Apa yang kamu temukan itu Nak?" tanya si ayah kalem
"Kurasa ini pakaian Adam dan Hawa waktu dulu..." jawab si anak.
..........................................................................................
Belajar matematika di sekolah Katolik
Seorang ibu dan ayah dari keluarga atheis khawatir anak mereka tidak ingin belajar matematika di sekolah, jadi mereka memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah Katholik.
Setelah hari pertama sekolah, anak mereka pulang sambil berlari ke rumah, langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Ibu dan ayahnya sedikit khawatir tentang hal ini dan pergi ke kamarnya untuk melihat apakah dia baik-baik saja. Mereka menemukan dia duduk di mejanya mengerjakan pekerjaan rumahnya. Anak itu terus melakukan hal itu sepanjang tahun. Pada akhir tahun anak membawa pulang rapor dan memberikan kepada ayah dan ibunya. Melihat hal itu mereka lihat nilai matematikanya A+.
Ayah dan ibu sangat senang dan bertanya, "Apa yang membuatmu berubah pikiran tentang belajar matematika?"
Anak itu memandang ibu dan ayah dan berkata, "Yah, pada hari pertama ketika aku masuk ke kelas, aku melihat 'Seorang Pria' dipaku pada tanda plus di dinding dekat meja guru dan akhirnya aku pikirkan apa yang akan mereka lakukan jika aku sampai gagal."
Telat ke surga gara-gara diet lemak
Pasangan tua meninggal dalam kecelakaan dan menemukan diri mereka dalam tur ke surga oleh Santo Petrus. "Ini kondominium di pinggir laut untuk Anda, di sana ada lapangan tenis, kolam renang, dan dua lapangan golf. Jika Anda memerlukan makanan, tinggal berhenti di salah satu dari banyak bar di seluruh daerah ini..."
Tahun "Lihatlah, Gloria," desis orang tua ketika Santo Petrus berjalan pergi, "kita seharusnya sudah bisa berada di sini sepuluh lalu, jika kamu tidak perlu mendengar dan peduli tentang semua yang bodoh tentang oat meal, gandum sehat, dan diet rendah lemak!"
..........................................................................................
1 2