Malcom Muggeridge merupakan salah seorang wartawan Inggris dan penulis yang dikenal karena pikiran dan tulisannya yang tajam serta berani melawan arus pikiran yang berkembang di masanya.
Selama bertahun-tahun ia hidup sebagai seorang agnostik dan penganut Marxisme. Pada era tahun 1950-an sebagai seorang wartawan Malcom pergi ke Rusia untuk menulis kisah tentang partai Komunis dan kematian agama di Uni Soviet. Untuk itu dia melakukan wawancara dengan berbagai orang di Kremlin, dan menghadiri ibadah Paskah di sebuah gereja Ortodoks Rusia.
Di luar dugaannya, gereja itu penuh dengan jemaat yang datang beribadah. Memang bagi gereja Ortodoks, dalam rangkaian ibadah sepanjang tahun perayaan Minggu Paskah yang memperingati kebangkitan Yesus merupakan ibadah utama mereka.
Pada akhir ibadah sang imam yang memimpin ibadah berkata: “kristus telah bangkit!” Dan seluruh jemaat pun menjawab: “Ia sungguh-sungguh telah bangkit!” Di saat seperti itu seperti yang ia tulis dalam bukunya Jesus Rediscovered (Yesus Ditemukan Ulang), Muggeridge melihat wajah seluruh jemaat yang menyatakan iman mereka terhadap kebangkitan Yesus tersebut nampak bersinar-sinar.
Melihat sinar wajah seluruh Jemaat di dalam gedung gereja tersebut seketika itu juga Muggeridge menyadari bahwa keyakinan mereka adalah benar sedangkan ajaran Stalin adalah keliru.
Peristiwa tersebut tidak dapat ia lupakan. Ia berkata bahwa sukacita iman yang ia saksikan di wajah para anggota jemaat itu membuat ia tahu bahwa apa yang mereka percayai sungguh-sungguh nyata.
Hal itu membuat ia mengalami sebuah pergeseran keyakinan. Sukacita oleh karena menyadari bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian itu pulalah yang dialami oleh dua murid Yesus yang berjalan meninggalkan Yerusalem dan kembali ke kota asal mereka yaitu Emaus. Sebagaimana dicatat di dalam Lukas 24:13-35 perjumpaan mereka oleh Yesus yang telah bangkit telah mengubah hati mereka yang semula dipenuhi dengan dukacita dan keputus asaan menjadi hati yang dipenuhi oleh sukacita yang berkobar-kobar.
Kebangkitan Yesus membalikkan semua keadaan. Sewaktu Yesus disalibkan, semua murid dan orang percaya ketakutan dengan sangat. Takut ditinggalkan oleh seseorang yang selama ini mereka percayai, dan perasaan keraguan yang sangat mendalam kepada Yesus sebab Dia tidak dapat membebaskan diriNya sendiri dari siksa dan cemoohan yang dilontarkan oleh para musuhNya. Para murid sungguh-sungguh takut tidak ada lagi hari esok.
Tetapi ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka, semua menjadi terbalik dan berubah, karena Yesus bangkit!
Sama seperti yang para murid alami, yakni timbulnya semangat baru dalam hidup mereka karena Yesus kembali ada di tengah mereka sebagai Seorang Yang Hidup dari kematian, kita pun harus mengalami kuasa kebangkitan itu!
Yesus tidak mati atau tinggal dalam kematianNya sampai hari ini! Dia hidup untuk selama-lamanya, dan Dia sungguh berkuasa atas maut! KebangkitanNya mengubah kehidupan saudara dan saya yang percaya kepadaNya. Bagaimana caranya? Jalani hidup ini sebagai seorang yang percaya bahwa kita adalah anak-anak Kerajaan Allah yang diberi kuasa untuk menjadi pemenang! Sadarilah bahwa saudara dan saya sedang mempercayakan hidup kita kepada TUHAN yang hidup! Bukan TUHAN yang tidak bergerak! Sekalipun kita tidak melihat bekas luka di tanganNya, tetaplah percaya dan bersukacitalah karena Yesus bangkit! (Dr. Bambang H.W - Yan)