Seorang bocah 10 tahun menyelamatkan ayahnya dari tandukan banteng yang marah dengan melompat ke atas traktor dan mengarahkannya ke arah binatang bertanduk yang sedang marah tersebut. Tom Phillips menyaksikan dengan ngeri ketika seekor banteng mengamuk dan melemparkan ayahnya, Andrew, ke udara seperti boneka.
Binatang buas seberat 900 kg tersebut berdiri di atas petani yang pingsan tersebut, mendengus dan bersiap meremukkan tubuh tak berdaya itu dengan kuku raksasa. Dengan ketakutan Tom naik ke atas traktor untuk menyelamatkan diri. Lalu kemudian ia membuat sebuah keputusan sulit dengan berani.
Ayahnya Andrew, 46, tidak pernah mengizinkannya mengendarai traktor yang besar – dan Tom bukanlah anak yang suka melanggar aturan. Namun insting menguasai dirinya dan ia memutar kunci untuk kemudian berjalan perlahan ke arah ayahnya yang terbaring di bawah banteng. Tom secara hati-hati mengarahkan traktor ke arah hewan tersebut dan kuatir ia mungkin telah melindas ayahnya yang pingsan di bawah roda raksasa.
Tom berhasil mengusir banteng tersebut menjauh dari ayahnya – kemudian berlari ke rumah pertanian untuk memberitahu ibunya Amanda, 39, sambil menangis, “Ayah meninggal, ayah meninggal.”
Amanda langsung menelepon bantuan 999 dan berlari ke arah suaminya, namun ia tidak dapat menemukan denyut nadi. Sebuah helikopter penyelamat terbang ke pertanian dan membawa Andrew yang sekarat untuk mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit. Dokter menemukan 10 tulang rusuknya patah dan mengalami luka parah di tempat dimana banteng menyerang tubuhnya. Namun Andrew selamat dan ia diizinkan pulang setelah 2 minggu mendapatkan perawatan.
Dengan bangga Amanda berkata, “Andrew selamat karena reaksi menakjubkan dari Tom ketika ia menyaksikan sesuatu yang pasti sangat mengerikan bagi anak usia 10 tahun. Tom memang mengidolakan ayahnya dan ia yakin banteng telah membunuh ayahnya dan hendak menginjak-injak tubuhnya. Kami tidak mengizinkannya mengendarai traktor tapi sangatlah jelas ia cukup sering melihat ayahnya mengendarai raktor itu sampai ia tahu apa yang harus dilakukan. Ia mengarahkan traktor ke arah banteng dan menjauhkannya dari Andrew. Saya tidak ragu sedikitpun bahwa Tom telah menyelamatkan nyawa ayahnya – Andrew tidak akan berada di sini saat ini jika Tom tidak melakukan aksinya itu. Dia adalah pahlawan kecilku dan saya tidak dapat mengatakan betapa bangganya saya kepada dirinya.”
Namun semua yang dapat Tom katakan sehari setelah kejadian adalah, “Tolong jangan beritahu ibu, ia akan melarang saya mengendarai traktor selamanya!”
Amanda berkata, “Saya sudah mengatakan kepadanya bahwa ia melakukan hal yang benar dan tanpa menggunakan traktor untuk mengusir banteng menjauh, ayahnya tidak akan selamat. Tom mengatakan bahwa dengan mengusir banteng menggunakan traktor, ia sangat kuatir telah menghancurkan kaki ayahnya di bawah roda. Itu adalah sebuah hal yang mengerikan untuk dialami anak seusianya dan Tom sering bermimpi buruk sejak saat itu. Namun ia bisa bangga dengan dirinya sendiri karena ia telah menyelamatkan nyawa ayahnya.”
Banteng yang disewa dari pejantan lokal ini telah dipisahkan dari peternakan keluarga Phillips, sebuah pertanian di pedesaan Monmouthshire. Andrew dan putra tunggalnya Tom sedang berada di tanah pertanian ketika tiba-tiba banteng muncul entah darimana.
Tom disambut sebagai pahlawan ketika ia kembali bersekolah setelah yakin bahwa ayahnya akan baik-baik saja.
Tom berkata, “Saya sedikit kuatir saat mengendarai traktor tapi saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya senang ayahku akan baik-baik saja.”
Sebagai seorang anak, Tom telah mengambil sebuah keputusan yang sangat sulit untuk melanggar perintah orangtuanya demi menyelamatkan ayahnya. Sebuah tindakan yang hanya dapat dilakukan ketika cinta seorang anak kepada ayahnya melebihi apapun juga.
Source : dailymail