Dalam pertandingan persepakbolaan dunia, tak terelakkan ada bukti bahwa para pemain memiliki keyakinan agama. Hal ini diungkapkan mereka dalam setiap pertandingan dengan berbagai cara. Sejumlah pemain ada yang melakukan gerak tangan salib, berlutut menyembah Tuhan, dan juga gerakan isyarat keagamaan lainnya. Contohnya saja, semua mata melihat pada Lionel Messi, pemain bola terhebat di dunia, ketika dia bersama tim Barcelona turun ke lapangan untuk final Piala Champions baru-baru ini. Dia terlihat membuat gerakan tanda salib ketika masuk lapangan.
Di belahan lawannya, Manchester United, striker Javier Hernandez sudah sering tampak berdoa di lapangan. Messi dan Hernandez bukan satu-satunya pesepakbola yang menunjukkan keyakinan agama mereka di arena pertandingan. Bintang Real Madrid, Kaka, sering berbicara mengenai agama, berdoa di lapangan, dan bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhannya yang luar biasa dari cedera punggungnya. Mereka yakin bahwa keyakinan mereka memberikan berkah tersendiri.
Tapi apakah keyakinan agama memperkuat kinerja olahraga mereka? Bagi orang-orang atheis, tentu saja berpendapat agama bisa berperan menentukan hasil pertandingan, sebagai khayalan belaka. Jeong-keu Park dari Universitas Seoul tahun 2000, dia mendapati bahwa doa bukan hanya faktor penting dalam mengatasi rasa grogi tetapi juga dalam mencapai kinerja puncak. “Saya selalu menyiapkan pertandingan dengan doa. Saya menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan tanpa ragu. Doa membuat saya tenang dan lebih yakin dan saya melupakan ketakutan pada kekalahan. Hasilnya, permainan menjadi bagus.”
Penelitian ini memang tidak hanya terjadi di satu-dua agama tapi dalam beberapa agama yang dianut para atlet / olahragawan. Para atlet yakin Tuhan bisa membantu kinerja di lapangan olahraga. Itulah yang kita yakini, bahwa sebagai umat Kristen, Tuhan dapat bekerja dalam hidup kita secara luar biasa. Tuhan juga bekerja dalam segi kehidupan kita baik waktu kita bekerja, berkeluarga, bersosialisasi, dalam segala hal Tuhan buat hal-hal yang kita lakukan berhasil, selama tidak bertentangan dengan kehendak-Nya.
Source : jawaban.com