Kengerian cerita pertarungan para Gladiator pada jaman Romawi kuno tentu membuat kita bergidik oleh kekejaman yang ditampilkannya. Melalui cerita, sejarah hingga film yang dibuat memperlihatkan bahwa mereka adalah para narapidana negara yang dilatih dan dipaksa untuk bertarung satu sama lainnya bahkan dapat diadu dengan binatang buas sampai mati.
Kini cerita tersebut kembali dipraktekan secara kejam oleh Kartel narkoba paling ditakuti di Meksiko, Zeta. Mereka diketahui menggelar adu manusia ala gladiator dengan sandera mereka sebagai petarung mulai dari membunuh, memenggal kepala, memutilasi, bahkan memasak lawan. Para sandera tersebut dibekali martil dan golok lalu digiring ke sebuah arena. Prinsip membunuh atau dibunuh berlaku di sini. Petarung yang bertahan akan dijadikan tukang pukul.
Dugaan adanya praktik itu dikaitkan dengan penemuan beberapa kuburan massal dengan lebih dari 400 mayat di dalamnya dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah sumber yang terkait dengan perdagangan narkoba mengaku sudah mendengar detail tentang kegiatan kejam tersebut. "Kekerasan itu sudah mencapai tingkat yang bahkan para gangster pun mulai muak," katanya.
Wilayah perbatasan utara Meksiko didera ledakan kekerasan setalah pemerintah mencanangkan perang terhadap Gulf dan Zeta, kartel yang dibentuk pada tahun 1990-an oleh para bekas tentara dan pecahan dari Gulf. Perang antargeng narkoba itu sudah menewaskan hampir 35.000 orang dalam lima tahun terakhir. Sejak 2006, setidaknya 5.300 warga Meksiko menghilang.
Saat tingkat kekerasan terus meningkat, Presiden Meksiko Felipe Calderon menugaskan tentara untuk memerangi kartel pada Desember 2006. Namun, keputusan itu kini dikecam karena justru membuat kartel-kartel tersebut makin nekat. Satu indikasi yang memperlihatkan bahwa kuasa kegelapan yang termanifestasi dalam narkoba terus mengikat manusia. Peringatan kepada Indonesia jika pengentasan narkoba tidak tuntas bukan tidak mungkin akan tumbuh kartel-kartel lainnya.
Source : Berbagai Sumber/DPT