Penderitaan adalah sekolah

Setiap orang berpikir bahwa hidup dalam Tuhan maka semua yang di bicarakan adalah kelimpahan dan kemakmuran?

Saat ini banyak orang berpikir bahwa jika hidup dalam Tuhan maka semua yang dibicarakan adalah kelimpahan dan kemakmuran. Namun banyak yang lupa bahwa berkat Tuhan secara konsep memiliki dua kaki, yang pertama adalah kelimpahan dan yang kedua adalah penderitaan.

Yang harus terlebih dahulu dipahami adalah pengajaran yang mengatakan bahwa di dalam Tuhan tidak ada persoalan adalah salah. Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa ketika seseorang memutuskan untuk mengikut Tuhan maka penderitaan akan secara otomatis menjadi bagian dari perjalanan iman kita.

Konsep penyangkalan diri yang dimaksudkan oleh Yesus untuk dilewati manusia adalah ketika orang lain bebas melakukan sesuatu, kenapa justru kita tidak bisa melakukan hal yang sama seperti itu. Sementara itu pengertian memikul salib seringkali diabaikan juga dengan alasan bahwa salib itu diberikan oleh pihak luar dan sebetulnya bukan menjadi bagian kita untuk ditanggung apalagi dilaksanakan.Raja Daud suatu ketika berkata bahwa penderitaan atau pencobaan baik bagi dirinya untuk mengajar dia melakukan hal-hal yang benar. Contohnya adalah banyak diantara kita yang tidak akan berhenti melakukan sesuatu yang buruk sebelum mengalami pengalaman buruk terlebih dahulu. Orang tidak akan pernah akan mengontrol kebiasaan makan sampai akhirnya harus mengalami penderitaan karena sakit jantung. Banyak yang tidak berusaha menjaga kesehatan dengan serius sampai akhirnya harus menderita karena sakit yang parah. Saat mengalami penderitaan baru manusia menyadari betapa mahal harga dari sebuah kesehatan, betapa kita tidak bersyukur dengan apa yang selama ini kita miliki.

Untuk waktu yang lama manusia hanya belajar dan belajar tanpa mengalami sebuah pengalaman nyata untuk mengetahui seberapa besar dan berkuasanya sebuah pelajaran itu sendiri. Baru kemudian ketika mengalami sesuatu, barulah kita menjadi mengerti akan suatu kuasa yang terkandung di dalam sebuah pengajaran. Demikian juga dengan Firman Tuhan. Tanpa mengalami hal nyata, akan sulit buat kita untuk memahami betapa besar kuasa Tuhan itu atas hidup kita.

Hal lain adalah penderitaan membuat orang menjadi sabar. Ilmu pengetahuan dan pengajaran apapun tidak akan cukup kuat untuk mengajar orang menjadi sabar. Makna kesabaran hanya bisa dihasilkan lewat pengalaman penderitaan yang kita alami.

Hasil lain dari penderitaan adalah memunculkan sifat kerendahan hati. Selama seorang manusia tidak pernah mengalami tekanan maka kerendahan hati ini tidak akan pernah terbentuk dalam hidup seorang manusia.

Memang hidup ini adalah pilihan dan berbagai pilihan untuk menjadikan kita sebagai orang yang lebih baik tidak akan pernah terjadi tanpa kita melalui penderitaan dan pengalaman yang tidak mengenakkan. Dan ini akan kembali tergantung kepada setiap pribadi masing-masing yang akan menjalaninya. Tidak bisa hidup seseroang ditentukan oleh pilihan orang lain karena masing-masing akan bertanggung jawab untuk setiap keputusan yabg mereka buat dalam hidup.

Yang dapat saya katakan adalah penderitaan itu adalah mutlah diperlukan oleh manusia. Ini adalah sebuag sekolah yang harus dilewati oleh siapapun juga tanpa ada pilihan untuk menghindarinya. Saya namakan ini sebagai universitas penderitaan, fakultas jatuh bangun, jurusan pukulan berat. Semua tokoh Alkitab yang berhasil terlebih dahulu harus melalui proses yang tidak ringan dalam hidup mereka masing-masing. Sebuah proses yang membentuk mereka menjadi orang-orang hebat di dalam Tuhan. Bahkan waktu yang mereka harus lewati pun tidak hanya setahun atau dua tahun tetapai sampai belasan tahun, sebelum melihat kemuliaan yang Tuhan sediakan di balik waktu-waktu pembentukan tersebut. Daud, Yusuf, Daniel, Joshua, Musa dan yang lain memiliki pengalaman-pengalaman penderitaan yang harus mereka lewati.

Dalam kitab Filipi, merupakan sebuah paradox ketika dikatakan bahwa jalan menuju ke atas harus di tempuh dengan jalan yang menuju ke bawah. Namun itulah kebenarannya. Untuk mempersiapkan setiap individu masuk ke dalam penderitaan maka yang diperlukan adalah sebuahg covering rohani dalam sebuah konsep keluarga. Sayang sekali banyak diantara kita yang saat ini tidak memiliki hal ini. Ketika kita tidak memiliki sebuah komunitas yang memiliki nilai-nilai kekeluargaan dimana kita bisa menceritakan apa saja tanpa takut dihakimi, maka kitatidak akan pernah siap memasuki fase penderitaan. Akibat yang akan dihasilkan akan menjadi sangat fatal ketika hal ini benar-benar terjadi. Jadi hal terbaik untuk kita lalui penderitaan adalah bertumbuhlah dalam sebuah komunitas yang sehat sesuai dengan Firman Tuhan dan milikilah covering rohani.

Elisa memiliki kuasa yang berlipat kali ganda dengan apa yang dimiliki oleh Elia. Sebabnya adalah Elisa melalui sebuah sekolah yang membentuk watak dan karakternya menjadi orang yang siap penuh dengan kerendahan hati. Salah satu penderitaan yang sangat sulit untuk dilewati adalah penderitaan secara mental dan bukan fisik. Ketika orang mengalami penderitaan secara fisik, maka suatu ketika ini akan sembuh dengan sendirinya. Namun apa yang dialami serta dilewati oleh Elisa adalah hal yang berbeda dimana yang harus ia derita adalah menundukkan kebanggaan dan harga dirinya sebagai seorang yang kaya dijamannya dengan menjadi pembantu atau bujang dari Elia. Di jamaan Elisa, semua orang rata-rata membajak sawah dengan menggunakan dua ekor sapi. Sementara Elisa sendiri membajak ladangnya dengan dua belas ekor sapi. Ini menjelaskan status Elisha sebagai orang yang berada di jamannya. Ia adalah seorang yang kaya. Namun ketika ia meninggalkan semua itu dan mengikuti Elia, ia dikenal hanya sebagai pembantu dari Elia. Akan sangat sulit melewati jenis penderitaan seperti ini dimana harga diri serta kebangaan dan status kita tiba-tiba diambil dan seakan-akan kita tidak berhak untuk menyandang semua itu lagi. Namun ini yang terjadi atas Elisha. Semua orang akhirnya mengenalinya sebagai seornag pembantu. Bayangkan dari status kaya menjadi pembantu. Banyak mungkin akan protes dan memberontak serta memilih untuk tidak melanjutkan "Sekolah" ini. Namun Elisha memilih untuk menundukkan dirinya di hadapan Tuhan dan Elia. Oleh sebab itu, ketika berhasil melalui tahapan ini, Elisha diberikan kuasa dua kali lebih dahsyat dari Elia. Hasil yang sangat luar biasa dari sebuah penderitaan dalam pembentukan.

Melalui penderitaan, kita juga akan bisa membagikan cerita dan pengalaman untuk membangkitkan orang lain yang sedang memerlukan. Jangan takut dengan penderitaan.
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit