Bangkit Dari Kemiskinan

Myat sedang menggunakan mesin jahit
Di Myanmar, lahir di Keluarga Kristen sama halnya dengan hidup di dalam kemiskinan, diskriminasi dan penindasan, dan Myat adalah orang yang dipilih Tuhan untuk lahir dalam keluarga Kristen di Myanmar 40 tahun silam. Diawasi dalam segala perbuatan dan kesulitan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan adalah hal yang harus dihadapi oleh Myat sedari kanak-kanak.

Myat adalah umat percaya yang terhitung sangat beruntung karena dapat mengemban pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Ia adalah anak ketiga dari empat saudara yang memiliki pendidikan paling tinggi. “Saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya yang tetap berusaha untuk menyekolahkan saya di tengah kesulitan yang harus kami alami. Hanya saja saya tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena saya tidak dapat lulus dalam ujian penempatan.

Akhirnya Myat meninggalkan gereja dan kegiatan sekolah minggunya untuk mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Disana ia bertemu dengan pasangan misionaris, mereka memilih Myat untuk membantu pekerjaan rumah mereka. Perlahan-lahan Myat mengalami panggilan Tuhan untuk mengabarkan Injil. “Pasangan itu mengirim saya ke dalam suatu kelas pelatihan penginjilan dan iman saya kepada Tuhan semakin diperbaharui. Saya merasakan kedamaian dan sukacita yang luar biasa dalam memaknai karya pengorbanan Yesus untuk saya.”

Myat memiliki panggilan untuk memenangkan hati masyarakat di Burma, negaranya. Tetapi pada umumnya masyarakat lokal akan menolak masyarakat Kristen yang bekerja dalam pelayanan misi, baik yang berada di bawah institusi gereja maupun individu. “Adalah hal yang sulit untuk berbicara mengenai Kristus kepada mereka, karena dalam pandangan mereka adalah sebuah kemalasan jika bergantung pada pertolongan Tuhan. Oleh karena itu saya memutuskan untuk bekerja sambil menjalankan misi Tuhan, saya etrus berdoa untuk sebuah pekerjaan atau sebuah alat yang dapat menjadi sumber penghasilan saya.”

Myat terus menggumulinya sampai tujuh tahun kemudian. Saat itu ia telah memberikan hati untuk melayani di gereja setempat, ia sudah menikah dan dikaruniai seorang putera berusia tiga tahun. Kemudian topan Nargis menyererang desanya pada tahun 2008. Sebagai guru sekolah minggu, Myat tidak samapai hati melihat anak-anak di desanya uang tidak memiliki keluarga dan rumah paska bencana alam tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk mengadopsi 9 orang anak.“

Di samping melayani, saya juga bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi penghasilan saya tidak selalu mencukupi kebutuhan hidup saya. Saya ingin menjadi berkat bagi sesama, tetapi bagaimana bisa jika kami adalah salah satu dari mereka juga? Pendeta kami terus menguatkan kami bahwa saat kami terus membeitakan injil, maka kebutuhan kami akan dicukupi pula olehNya. Namun dunia disekitar kami berkata bahwa kami harus member makan untuk perut kami dahulu sebelum melayani orang lain.”

Jawaban doa Myat selama 7 tahun terjawab ditengah keputusasaannya. Sebuah mesin jahit sebagai persembahan kasih dari Open Doors untuk Myat. Dengan mesin jahit, Myat dapat mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup untuk memberkati sesame. Ini juga sebagai jalan yang membukakan jalan baginya untuk menjangkau masyarakat lokal.

“Bantuan kalian sangat menguatkan kami secara spiritual dan fisik. Dengan mesin ini, saya dapat membuat baju untuk anak-anak saya dan untuk dijual. Kiranya Tuhan memberkati Open Doors dan mitra-mitranya!”

Open Doors berharap dapat terus menjadi perpanjangan tangan Tuhan tahun ini untuk memberkati lebih dari 20 pendeta dan para pekerja gereja di Myanmar melalui Program Social Economic Development yang bergerak untuk memberikan bantuan modal usaha dan pelatihan keterampilan. Guna meningkatkan pendapatan mereka untuk mengembangkan pelayanannya, dengan iman dan pekerjaan yang saling melengkapi seperti Myat . Sehingga pelayanan kepada komunitasnya dapat semakin efektif.

Open Doors dan mitra-mitra kami terus berdoa dan mengumpulkan dana untuk membantu saudara-saudara seiman kita seperti Myat di berbagai Negara dengan bentuk dan kadar tantangan yang berbeda. Kami rindu mengajak saudara untuk ambil bagian dan menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan memberkati saudara-saudara kita yang ternaiaya. Tuhan Memberkati.

sumber : opendoors
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit