North Sea Flood, Bencana Eropa yang Mengerikan

North Sea Flood atau banjir laut utara masih mudah dikenang oleh Belanda, Belgia, Inggris, dan Skotlandia. Peristiwa yang terjadi malam 31 Januari hingga pagi 1 Februari 1953 itu disebabkan oleh badai yang mengerikan.

Gelombang musim semi yang disertai badai itu menyebabkan permukaan air laut naik hingga 5,6 meter. Banjir pun tak bisa dihindari. Belanda adalah negara yang mengalami dampak paling buruk apalagi sebagian wilayahnya berada di bawah permukaan laut dan sangat bergantung pada tanggul penahan gelombang laut.

Pada saat banjir, tidak ada stasiun radio lokal siaran pada malam hari, stasiun cuaca pun hanya beroperasi pada siang hari. Akibatnya orang tidak menerima peringatan sehingga tidak mampu mempersiapkan diri saat banjir datang. Telepon dan jaringan telegraf pun terganggu. Namun ketika banjir melanda, operator radio amatir pergi ke daerah bencana dengan peralatan mereka untuk membentuk sebuah jaringan radio darurat sukarela agar memudahkan evakuasi. Meski begitu, jumlah korban yang banyak tak bisa dihindari.

Di Belanda tercatat sebanyak 1.836 meninggal. Di Inggris 307 orang tewas. Di Belgia sebanyak 28 meninggal. Di Belanda, banjir menutup 9% tanah pertanian negara itu, 1.365 km2 terendam air, 30.000 binatang tenggelam, 47.300 bangunan rusak yang 10.000 di antaranya hancur.

North Sea Flood terjadi juga pada 16 Februari hingga 17 Februari 1962 yang kali ini melanda Jerman. Sebanyak 315 orang meninggal.

Peristiwa itu tak pelak lagi dianggap sebagai salah satu bencana terburuk yang terjadi di pengujung Januari dan awal Februari yang melanda Eropa. Meski bencana buruk tak selalu terjadi pada Januari-Februari, namun kedua bulan ini tetap diwaspadai sebagai rawan bencana.

(Berbagai sumber)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit