Sebuah Perjalanan Pengampunan

A Journey of Forgiveness: Film Kesaksian dari Poso.

“Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami…”. Penggalan doa di atas adalah doa yang sangat akrab untuk diucapkan oleh saya yang sejak kecil bersekolah di sekolah Kristen. Mudah dihafal, mudah diucapkan tetapi sulit diaplikasikan.

Mengampuni, hal yang seharusnya dilepaskan ketika kita merasa tersakiti. Tersakiti dan mengalami kepahitan adalah hal yang wajar dan pasti pernah kita alami. Istri, suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang disekitar kita dapat menjadi sumbernya. Saat tersakiti, pengampunan terasa sulit dilepaskan. “Bagaimana mungkin saya dapat mengampuninya? Dia terlalu menyakiti saya.” Tidak jarang kalimat ini terlintas dalam pikiran saya atau bahkan keluar langsung melalui ucapan.

Saya rasa, terkadang terlalu terburu-buru untuk mengatakan bahwa kita tidak mampu mengampuni, terlalu cepat mengklaim kita terlalu tersakiti. A Journey of Forgiveness, sebuah dokumentasi Open Doors yang berisikan kesaksian tentang proses pengampunan yang dilalui ibu dan korban dari pembunuhan ketiga anak perempuan yang berusia belasan tahun di Poso yang terjadi pada tahun 2005.

Bagaimana perjuangan dua dari tiga ibu yang anaknya dibunuh dengan brutal untuk mengampuni para pembunuh itu. Serta kesaksian dari satu-satunya korban yang berhasil selamat dan harus menyaksikan ketiga temannya dibunuh dan ia sendiri harus menderita dengan bekas luka yang terlihat jelas dari wajah sampai lehernya.

Bersama Yesus mereka telah mengalami kemenangan dalam memerangi kepahitan, dendam, benci dan kehancuran hati. Kisah ini sangat membuat saya kagum akan kebesaran Tuhan yang mampu memulihkan mereka, sekaligus malu,”Sudahkah saya menyerahkan segala pergumulan saya kepada Tuhan? Atau sebaliknya, memanjakan kepahitan dan dendam dalam hati? Maukah saya diproses oleh Tuhan untuk terus belajar mengampuni?”
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit