Segerombolan babon yang menjarah truk dan merampas tas menimbulkan kekacauan di pos perbatasan Zimbabwe dan Zambia. Serangan primata itu dilancarkan setiap hari untuk memperoleh makanan. Demikian laporan media lokal, NewsDay, Selasa (31/1).
"Babon adalah masalah yang harus ditangani di sini, sebab mereka menghancurkan barang-barang pelancong," kata Manager Kantor Zimbabwe Revenue Authority di pos perbatasan Chirundu, Tichaona Phiri, kepada surat kabar tersebut.
"Kadang-kala mereka menggigit dan memukul muka orang jika orang yang bersangkutan berusaha mempertahankan barang mereka. Dan mereka juga merampas tas tangan milik perempuan dan bahkan merusak mobil saat mereka mencari makanan," kata Phiri.
Kera tersebut juga merobek karung jagung di truk yang bergerak melewati perbatasan itu, demikian keterangan kepada sebuah komite anggota parlemen selama mereka mengunjungi tempat tersebut.
Pos perbatasan itu berada di sebuah taman nasional. "Babon ini dapat mencium aroma jagung di truk, dan mengingat banyaknya jumlah hewan tersebut, sangat sulit untuk mengendalikan mereka," kata Phiri sebagaimana dikutip harian itu. "Masalahnya ialah mereka berperilaku seperti manusia dan penipu yang sangat handal," kata Phiri.
(Ant)
