Memilih satu di antara dua pilihan seringkali mudah, bahkan sepertinya kita yakin memilih salah satu dengan gampangnya tanpa berpikir panjang karena ada pola-pola pikir yang cenderung membuat kita mengambil salah satu pilihan dengan cepat. Tetapi sayangnya mudah mengambil keputusan bukan berarti pilihan itu pasti benar atau bijak.
Dua pilihan utama ini bisa menjadi banyak macam pilihan, di antaranya:
1. Lebar atau Sempit
2. Dunia atau Surga
3. Fana atau Kekal
4. Daging atau Roh
Daftar dua pilihan tersebut bisa dijabarkan lebih banyak lagi di mana pada intinya manusia harus memilih untuk memilih taat kepada Allah atau menuruti keinginannya sendiri. Keinginan sendiri seringkali lebih lebar dan mudah, lebih bersifat daging daripada Roh. Keinginan sendiri biasa menguntungkan atau memuaskan keinginan kita selama di dunia ini tetapi bukan untuk kepentingan kekal kita nantinya di surga.
Walau sekilas sepertinya mudah, pilih A atau B, pilih besar atau kecil, manusia banyak yang memilih pilihan yang salah. Mengapa? Karena kadar daging keduniawian dalam hidup kita seringkali lebih besar dari "kadar Firman Tuhan dan Roh". Mengambil pilihan yang benar akan lebih dimudahkan apabila kadar Firman Tuhan dan Roh dalam tubuh rohani kita lebih tinggi daripada kadar keduniawian yang ada dalam hidup kita.
Selama dalam proses meningkatkan kadar Firman dan Roh, manusia pasti sering menghadapi situasi di mana kita harus mengambil keputusan dan mungkin banyak di antaranya pilihan salah yang diambil. Oleh karena itu kita perlu berdoa pada Tuhan untuk menjaga kita untuk selalu berada dalam jalanNya dan meminta ampun atas segala kesalahan yang pernah diambil.
Dalam kehidupan, penulis juga mengalami masa-masa di mana keinginan daging, keinginan egosentris, keinginan duniawi jauh lebih kuat. Sungguh bersyukur, Roh Kudus mengingatkan lagi bahwa manusia ini penuh kelemahan dan sungguh sia-sia kehidupan yang mengutamakan pilihan-pilihan Dunia, pilihan Fana atau Daging karena Salomo, Raja yang penuh hikmat dan sangat kaya sudah memuaskan dirinya dengan pilihan-pilihan Daging mendapati bahwa semuanya sia-sia. Mengapa penulis harus mengulangi kesalahan Salomo dan tidak belajar dari dia?
Penulis menyadari bahwa hidup penulis bukannya untuk dunia lagi, tujuan hidup penulis bukan di dunia ini karena kehidupan dunia ini tidak berarti apa-apa dibandingkan kemuliaan kehidupan kekal yang Tuhan janjikan. Tujuan hidup penulis di dunia adalah mengenal Allah lebih lagi, menggenapkan rencanaNya di dalam hidup penulis, serta memenangkan perlombaan kehidupan bersama Tuhan.
Apabila kehidupan Anda masih saja mengutamakan keakuan, masih mengutamakan kedagingan, tidak memikirkan hal-hal rohani atau kekal, sudah saatnya Anda mempertimbangkan pilihan yang lain, yang lebih Sempit, mungkin Susah, mungkin Lama, namun akhirnya membawa kepuasan hidup, kebahagiaan sejati, serta kehidupan kekal.
Sungguh bodoh apabila kita mengambil pilihan karena itu Nikmat, Enak, Mudah, Asik, tetapi semuanya membawa kebinasaan kekal dalam hidup Anda.
Jadi bagaimana supaya Anda lebih bijak dan tidak salah dalam mengambil keputusan terhadap pilihan-pilihan yang ada?
Tingkatkan kadar Firman dan Roh dalam hidup Anda!
Bagaimana caranya?
Lakukan hal-hal berikut:
1. Minum "Firman Tuhan" tiap hari karena Firman seperti air yang menyegarkan tubuh rohani Anda
2. Bernapas dalam doa tiap saat
3. Lakukan meeting dengan "Jesus, sang CEO" sesering mungkin
3. Lingkupi diri anda dengan atmosfir surga dalam persekutuan rohani atau kebaktian sesering mungkin
4. Jalani "karir" pelayanan untuk perusahaan Surga
5. Tabung dan investasikan uang Anda untuk "Perusahaan Surga" yang kekal dengan memberi persepuluhan maupun persembahan khusus untuk mereka yang membutuhkan
6. dan yang terakhir "Just Do It" untuk semua Firman yang Anda dengar
Apabila rajin melakukan "prosedur-prosedur" tersebut, penulis yakin Anda akan lebih bijak dalam memilih.