Umat Kristen Laos Merindukan Perubahan

Fakta bahwa Laos telah keluar dari urutan 10 teratas dalam World Watch List 2012 tidak dapat dipandang sebagai sebuah tanda adanya perbaikan di negara ini. Pada kenyataannya, tidak ada perubahan yang substansial selama satu tahun terakhir. Negara yang Komunis dan pihak berwenang melakukan kontrol yang sangat ketat pada semua kegiatan masyarakat. 

Hal ini juga berlaku untuk semua aktivitas keagamaan. Saat ini, hanya tiga denominasi Kristen yang terdaftar (Gereja Katolik, Gereja Injili Laos dan Advent Seventh Day). Komunitas jemaat Protestan kecil lainnya berada di bawah tekanan dan tidak diakui keberadaannya. Kegiatan gereja yang tidak diakui dianggap ilegal oleh pihak berwenang, dimana mereka akan menahan dan menangkap jemaat dan para pemimpin gereja tersebut.

Agama yang sesuai dengan pemerintahan Lao adalah agama Buddha Theravada. Oleh karena itu, Minoritas Kristen dianggap sebagai "agen asing." Namun, masalah sesungguhnya terletak dalam tindakan para pemerintah setempat, yang memandang umat Kristen sebagai musuh. Umat percaya harus sangat hati-hati ketika berbicara tentang iman mereka. Umat Kristen harus selalu tetap mengikuti peraturan yang ada. Pemerintah setempat mendoktrin masyarakat untuk memusuhi umat Kristen, dengan maksud agar masyarakat dapat memonitor kegiatan umat Kristen. Seringkali tekanan berasal dari pemimpin agama tertentu. Namun begitu, gereja terus bertumbuh di tempat ini.

Oleh karena itu, umat Kristen dengan latar belakang suku akan mengalami banyak tekanan, Terkadang beberapa orang Kristen ini ditangkap, ditahan dan dipaksa untuk menyangkal iman mereka. Terutama, berlaku di kalangan orang Kristen dari suku Hmong Katin, bahkan beberapa dari mereka terbunuh dalam aksi bentrok dengan pihak berwajib. Dari bulan April sampai masa pelaporan ini berakhir, tercatat 4 umat Kristen dari Suku Hmong telah terbunuh dan beberapa lainnya berada dalam penjara. Gereja-gereja kehilangan bangunan dan isinya, karena dihancurkan dan disita. Di sisi lain, hal yang menggembirakan adalah saat pemerintah memberikan ladang untuk bercocok tanam, mengizinkan anak-anak untuk bersekolah, dan mengizinkan umat percaya untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, secara garis besarnya, dalam beberapa tahun ini tidak ada hal substansial yang mengubah keadaan umat Kristen, dan diperkirakan hal yang sama akan terjadi pada tahun-tahun mendatang.

(OPI)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit