Hadapi Tornado, Ibu Ini Rela Korbankan Nyawanya

Seorang wanita Indiana menyelamatkan kedua anaknya dengan membungkus mereka berdua dengan sebuah selimut dan melindungi mereka dengan tubuhnya sendiri saat tornado menghantam rumah mereka. Stephanie Decker (36) harus kehilangan kedua kakinya, satu di bawah lutut, satunya lagi diamputasi sampai di atas lutut. Anak laki-lakinya yang berumur 8 tahun dan anak perempuan berumur 5 tahun keduanya selamat berkat ibunya.

“Saya memberitahu dia, ‘Mereka (anak-anak) bisa ada di sini berkat kamu’,” kata sang suami, Joe Decker (45). Saat itu, Decker sendiri sedang mengajar saat tornado menghantam. Sekolah ditutup dan mereka sedang bergumul apakah harus pulang atau tetap tinggal di sekolah. Decker pun bertukar SMS dengan istrinya, meminta istrinya untuk segera menyelamatkan diri masuk ke basemen.

“Lalu istri saya mengirimkan SMS bahwa seluruh rumah gemetar, dan saya SMS bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Saya bertanya sebanyak enam sampai tujuh kali dan tidak ada jawaban. Itu menakutkan saya.” Ternyata saat itu, Stephanie bersama anak-anaknya berjalan menuju basement ketika dia melihat tornado mendekat. Di dalam basemen, akhirnya Stephanie pun melindungi anak-anaknya dengan tubuhnya sendiri.

Tornado yang berputar sebanyak 140 kali itu dan menyebabkan 39 orang meninggal dunia memang sangat menakutkan. “Saya ingat segala hal,” kata Stephanie. “Saya harus tetap sadar sepanjang masa itu. Saya tidak bisa pingsan karena anak-anak membutuhkan saya. Mereka harus dapat merasakan keberadaan saya. Dan anak saya adalah seorang pahlawan. Dialah yang menolong saya. Karena tahu ibunya terluka, sang anak merangkak dari lindungan ibunya dan mulai memanggil tetangga.

Jika manusia yang jahat saja tahu memberikan pemberian kepada anaknya, bahkan memberikan nyawa buat anak-anak mereka, apalagi Tuhan yang kita sembah. Dia pun bahkan lebih dari rela untuk mengorbankan nyawa-Nya ganti nyawa kita. Betapa hebatnya Tuhan yang seperti itu.

(ap-yahoo)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit