Internet adalah perpustakaan terlengkap dan terbesar. Referensi apa pun bisa didapatkan di internet. Termasuk lagu kebangsaan.
Ketika pembalap mobil Indonesia, Rio Harianto, ikut GP3 di Turki tahun 2010, panitia tak memasukkannya sebagai salah satu unggulan yang akan jadi juara. Makanya, ketika ia menjadi juara pertama, panitia sibuk mencari bendera Indonesia dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Akhirnya bendera dipinjam dari tim Polandia dan dengan membaliknya sehingga jadilah merah-putih. Sedangkan lagu Indonesia Raya di-download dari internet. Karena proses pencarian itu penganugerahan juara Rio delay beberapa saat.
Kejadian hampir mirip dan berakibat fatal terjadi di Kuwait pekan ini tetapi bukan menyangut atlet Indonesia, yaitu di kejuaraan tembak internasional, Amir of Kuwait International Shooting Grand Prix (21-25 Maret 2012). Atlet Kazakhstan, Mariya Dmitrienko, memenangkan salah satu nomor menembak dan ia pun mendapat kalungan medali emas. Seperti biasa setelah itu diperdengarkan lagu kebangsaan sang juara, dalam hal ini lagu kebangsaan Kazakhstan.
Namun setelah diperdengarkan beberapa saat, tim ofisial Kazakhstan menyadari bahwa lagu itu bukan lagu kebangsaannya. Meskipun nadanya sama namun liriknya merupakan parodi yang dinyanyikan komedian Inggris Sasha Baron Cohen. Pihak Kazakhstan tersinggung karena lirik lagu parodi itu tak pantas. Misalnya, seperti diberitakan CNN, disebutkan di lirik itu, "....prostitusi di Kazakhstan paling bersih di kawasannya...."
Pihak Kazakhstan meminta panitia meminta maaf. Panitia pun akhirnya meminta maaf dan menyebutkan lagu itu memang di-download dari internet dan mereka tak tahu kalau itu lagu parodinya.
Atas kesalahan itu, panitia mengulang penganugerahan medali ke Mariya Dmitrienko. Kali ini dengan lagu kebangsaan asli. Ada-ada saja.