Biasanya pada masa-masa awal hidup Kekristenan kita, Tuhan akan berinisiatif menyediakan berkat-berkatNya bagi kita sehingga kita berjalan lebih dengan pancaindera kita daripada dengan iman kita.Saya masih ingat pada tahun-tahun awal setelah bertobat sepertinya Tuhan menjawab doa-doa saya tanpa perlu banyak pergumulan.Saya berdoa minta komputer, beberapa hari kemudian sudah ada komputer di kamar saya.Saya berdoa minta pekerjaan yang terbaik sehabis lulus dari kuliah, Tuhan menjawabnya dengan memberikan pekerjaan yang baik, bahkan dengan pendapatan di atas rata-rata.
Hal yang sangat wajar bila seorang bayi disediakan semua kebutuhannya oleh orang tuanya. Mau makan disuapi, mau mandi dimandikan, mau jalan-jalan digendong.Tetapi bila bayi itu mulai bertumbuh menjadi remaja maka ia harus belajar untuk menjadi mandiri.Demikian juga cara Tuhan dalam melatih kita, Dia memperlakukan kita sesuai tingkat pertumbuhan rohani kita.
Saya pernah bertanya kepada Tuhan mengapa banyak sekali orang Kristen yang sepertinya hidupnya tidak pernah mengalami krisis.Mengapa saya harus mengalami krisis dan belajar hidup dalam iman, sementara banyak orang Kristen yang lain sepertinya tidak pernah mengalaminya ? Ternyata hal itu karena mereka memang tidak mengalami pertumbuhan rohani sehingga belum siap untuk dilatih hidup dalam iman oleh Tuhan.Jika ada orang Kristen yang tidak pernah dilatih Tuhan untuk hidup dalam iman maka itu artinya dia tidak mengalami pertumbuhan rohani yang berarti.Sebuah fakta yang sangat menyedihkan sebagian besar orang Kristen yang ada saat ini masihlah menjadi bayi-bayi rohani meskipun mereka sudah bertobat belasan bahkan puluhan tahun.Gereja dipenuhi oleh orang-orang Kristen duniawi yang lebih memfokuskan diri mereka mengejar berkat dan kenikmatan dari dunia ini daripada mengejar kebahagiaan ilahi.Seperti kata Billy Graham, dunia Kekristenan modern membutuhkan sekali lagi sebuah kebangunan rohani untuk mengubah keadaan ini.
Dalam perjalanan rohani menuju kedewasaan, Tuhan akan mengijinkan sebuah masa kegelapan menaungi hidup kita supaya kita belajar untuk membedakan hidup dalam naungan berkat Allah dan hidup dalam kebahagiaan ilahi. Melalui masa yang gelap tersebut, Tuhan sedang memindahkan jiwa kita dari daerah agamawi yang masih terpengaruh emosi ke daerah iman. Tujuan Tuhan mengijinkan krisis penyempurnaan itu adalah agar kita belajar untuk mengantungkan kebahagiaan kita hanya pada Dia bukan pada dunia ini.Setelah proses pengujian itu selesai kita akan mengalami bahwa hanya Tuhan satu-satunya pribadi yang dapat memuaskan dan membahagiakan jiwa kita. Kita akan mengalami kebahagiaan ilahi sehingga semua kenikmatan yang dapat dunia ini berikan bagaikan sampah jika dibandingkan dengan kenikmatan yang dapat kita peroleh dari hadiratNya. Oh, alangkah bahagianya hidup yang dilingkupi oleh hadiratNya !
(sabda)