Sering Berenang, Sel Kanker Menyebar

Olahraga renang yang banyak dilakukan orang dari berbagai usia ini ternyata berbahaya karena diklaim sebagai salah satu pemicu kanker. Benarkah?

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa Anda patut waspada jika berenang di kolam renang umum karena disinyalir dapat memicu kanker.

Seperti yang Anda ketahui, selain disinfektan (cairan pembunuh kuman), air dalam kolam renang juga mengandung keringat, rambut, kulit, urin, dan produk kecantikan seperti lotion dan tabir surya yang dipakai para perenang.

Disinfektan yang berfungsi untuk menjaga air kolam terbebas dari penyakit ini, jika bereaksi dengan urin dan rambut berisiko menyebabkan penyakit asma dan kanker kandung kemih.

Sementara jika bereaksi dengan produk kosmetik yang umumnya dikemas dengan unsur nitrogen, dapat membentuk senyawa beracun yang mampu memicu mutasi genetik pada manusia.

Dalam jangka panjang mutasi ini dapat menyebabkan cacat lahir, mempercepat proses penuaan, menyebabkan gangguan pernapasan, dan juga kanker.

Seperti dilansir dari Telegraph, hasil ini diketahui setelah tim peneliti dari University of Illinois mencoba membandingkan sampel air keran dengan sampel air dari beberapa kolam renang.

Dengan menggunakan teknologi DNA canggih, mereka menemukan sampel air yang berasal dari kolam renang ternyata lebih berisiko menyebabkan kerusakan sel pada manusia.

"Penelitian ini membandingkan metode penggunaan disinfeksi yang berbeda dengan kondisi lingkungan. Hasil penelitian kami membuktikan bahwa semua sampel air kolam yang telah didesinfeksi menunjukan kerusakan DNA lebih banyak dibandingkan dengan sumber air keran,” ujar pemimpin penelitian, Profesor Michael Plewa.

"Semua sumber air memiliki bahan organik yang berasal dari daun membusuk, mikroba dan makluk hidup lainnya yang telah mati,” lanjutnya.

Menurut Michael, ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut, di antaranya dengan memperhatikan pemilihan jenis desinfektan dalam pemeliharaan kolam renang. Hindari pula bahan yang mengandung bromin kimia sebagai disinfektan air kolam.

"Metode terbaik untuk melindungi air kolam adalah mengombinasikan perawatan sinar UV (ultra violet) dengan klorin dibandingkan dengan hanya klorinasi,” ujarnya.

Perenang juga dapat membantu mengurangi racun pada air kolam dengan mandi terlebih dahulu sebelum terjun ke dalam kolam renang.

Selain itu, pengelola kolam juga harus sering mengingatkan kepada para pengguna kolam renang mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan jika mereka membuang air kecil di dalam kolam.

(inilah)