Para single atau orang yang belum berkeluarga, tentu mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk bertemu dengan orang-orang baru, serta waktu yang lebih fleksibel. Kesempatan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, termasuk untuk melakukan Amanat Agung, yaitu membagikan kebenaran injil.
Penginjilan tidak hanya dilakukan lewat pelayanan misi ke pedalaman atau suku-suku asing, tapi penginjilan juga dapat dilakukan lewat aktifitas hidup kita sehari-hari.
Berikut tiga faktor penting yang perlu diperhatikan sebagai pemberita Injil menurut Creative Evangelism :
Presensia (Kehadiran)
Kita perlu hadir dengan jati diri yang jelas serta hidup dengan penuh integritas. Walaupun belum mengetahui tentang Injil, orang akan terberkati saat melihat sikap hidup kita yang berbeda dengan orang yang belum percaya. Dengan begitu, mereka pun akan penasaran apa yang mebuat diri kita berbeda dibanding orang kebanyakan.
Proklamasi (Pemberitaan)
Menjadi berbeda dengan teladan hidup yang baik masih belum cukup. Kita pun harus memberitakan firman Tuhan karena “iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Kristus” (Roma 10:17).
Persuasi (Pola Pendekatan)
Kita menghadapi orang yang berbeda kultur dan budaya. Namun Tuhan telah memberi kita hikmat dan kreatifitas, agar bisa menyesuaikan diri dan memberitakan injil dengan cara yang bisa diterima oleh orang lain (1 Korintus 9:19-23).
Yang perlu kita renungkan adalah, apabila Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk mewartakan kabar baik, Mungkinkah Ia lupa memperlengkapi kita? Mungkinkah Ia menaruh kita di tempat yang salah? Mungkinkah Ia enggan untuk menyertai kita? Mungkinkah Ia akan membiarkan kita gagal dan kalah?
Jawabannya: Tentu Saja Tidak! Jadi Anda pun tidak punya alasan untuk menundanya. Tuhan Yesus memberkati.
(creativeevangelism)