Tokek Diburu, Tomcat Berkeliaran Bebas

Fenomena serangga tomcat yang menghebohkan masyarakat khususnya warga Surabaya, ternyata tidak lepas dari keserakahan manusia sendiri.

Aktivis lingkungan kota Surabaya, Wawan Some menjelaskan, awalnya penyebaran tomcat diduga karena burung sebagai pemangsa utama hilang, namun dari banyak referensi yang ada, ternyata pemangsa utama tomcat adalah tokek. "Bisa jadi perburuan tokek menjadi penyebab populasi tomcat meningkat,” kata aktivis Komunitas Nol Sampah ini seperti dikutip dari republika, pada Selasa (20/3).

Analisa lain, maraknya pembukaan hutan mangrove di sisi Pantai Timur Surabaya, atau semakin menipisnya lahan semak belukar yang dipakai untuk lahan perumahan, memaksa serangga ini bermigrasi mencari habitat baru.

''Indikasi paling mudah untuk menganalisa fenomena serangan tomcat itu adalah, jika populasi di alam tinggi, maka pemangsanya yang hilang, namun jika populasinya rendah, maka habitatnya yang hilang,'' ungkap Wawan seperti dikutip dari kompas, pada Selasa (20/3).

Hal penting yang diambil dari kasus ini, kata dia, adalah semua mahluk hidup di bumi ini punya fungsi penting untuk menjaga keseimbang ekosistem. Satu jenis punah atau populasi berkurang maka jenis lain akan terpengaruh.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini tokek menjadi salah satu binatang yang populer karena terbukti bisa digunakan sebagai obat untuk penderita AIDS, empedunya yang mengkristal pun bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena khasiatnya inilah, harga tokek melambung tinggi sehingga orang berbondong-bondong berburu tokek.

Tuhan memberi tanggung jawab kepada manusia untuk melestarikan bumi, namun terkadang manusia hanya berfokus pada kepentingan mereka untuk memperkaya diri, sehingga tanggung jawab ini pun diabaikan. Akibatnya, munculah fenomena-fenomena aneh yang merugikan manusia sendiri.


Sumber : kompas,
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit