Wisata Kuliner di Luar Angkasa

Salah satu sajian Sharman
Hidup di luar angkasa tak membuat astronot kehilangan kesempatan menyantap makanan enak. Helen Sharman, astronot wanita pertama asal Inggris, mencoba menyusun menu-menu nikmat bagi wisatawan yang bepergian ke luar angkasa.

Bekerja sama dengan pakar makanan berpengalaman dan ahli nutrisi luar angkasa, Sharman mencoba menyusun menu-menu spesial, tanpa mengesampingkan kondisi dan kebutuhan nutrisi di luar angkasa.

"Kami telah memikirkan segala sesuatu, dari kebutuhan untuk meningkatkan asupan mineral dan vitamin, dan fakta bahwa tidak adanya gaya gravitasi di luar angkasa," kata Sharman yang menggandeng Robin Collective dan Profesor Brian Ratcliffe, dikutip nation.com.

Kreasi menu-menu tersebut sangat memperhitungkan kebutuhan antioksidan tinggi untuk memerangi radiasi selama di luar angkasa, dan memiliki cita rasa sangat kuat untuk meminimalisir keluhan hambar.

Menu-menu ini harapannya akan memeriahkan industri pariwisata luar angkasa yang tengah gencar dipublikasikan. "Seperti karya-karya terbaik dari fiksi ilmiah, menu-menu ini termasuk dalam paket penerbangan indah nan mewah bagi wisatawan saat meninggalkan orbit bumi, tapi jelas akan menimbulkan tantangan bagi koki," ujarnya.

Menu-menu di antaranya:
- Amoon Bouche, jenis keju dengan cita rasa sangat kuat
- Take Off Tortilla, lembaran tortilla yang mencegah remah-remah beterbangan di ruang tanpa gravitasi
- Mars Breakfast, camilan batangan untuk sarapan yang cukup menghidrasi tubuh
- Pot Roast a Pollo, mi spesial dengan sajian panggang untuk dinner
- Salad Supersonic, salad yang menggunakan bahan baku tanaman yang dapat tumbuh di ruang angkasa
- Martianmallows, semacam permen manis yang mudah disimpan

Hindari remah-remah
Direktur Institut Makanan Luar Angkasa Rusia, Viktor Dobrovolsky, menambahkan, astronot umumnya menyantap makanan yang memiliki karakter lembab dan lengket seperti bubur gandum, telur rebus, puding, dan ragout.

"Makanan seperti itu tidak akan terbang saat disendok atau ditusuk garpu," ujarnya. Alasan itu menjadi penting karena kondisi luar angkasa yang tanpa gravitasi sehingga membuat massa benda termasuk makanan hilang sehingga mudah terbang.

Produk yang berpotensi meninggalkan remah-remah seperti roti sangat dihindari. Sebab, remah-remah yang tertinggal bisa beterbangan dan menyebar di sekitar pesawat. "Untuk garam dan merica juga hanya boleh digunakan jika sudah larut dalam air atau minyak sayur," ujar Dobrovolsky.

(Viva)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit