Untuk anda yang menyenangi dan aktif di dunia maya khususnya jejaring sosial, agaknya harus dapat menahan diri ketika berbicara sesuatu. Terlebih untuk mengomentari seseorang lainnya, meskipun itu dalah hal bercanda. Jika tidak, bisa-bisa nasib anda akan seperti tiga pelajar di Amerika Serikat ini.
Tiga pelajar perempuan dipecat oleh sekolahnya, Griffith Public School di Indiana karena tindakan mereka yang dianggap menyalahi peraturan sekolah terkait bullying, pelecehan, dan intimidasi. Hal itu terjadi atas laporan seorang ibu rekan sekelas mereka yang memberitahukan kepada sekolah soal candaan mereka di Facebook mengenai siapa rekan sekelas yang akan mereka bunuh.
Atas laporan itu, sekolah pun hanya melakukan skorsing hingga melakukan pemecatan. Hal ini mengundang reaksi keras dari Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) yang segera menuntut sekolah itu ke pengadilan karena melanggar hak kebebasan bicara ketiga pelajar berusia 14 tahun itu. Kuasa hukum ACLU Gavin Rose menyebut bahwa ketiganya tak layak dipecat karena postingan itu sifatnya hanyalah bercanda, terlihat dari emoticon senyum dan lainnya yang digunakan dalam postingan itu.
Hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut mengenai laporan ke pengadilan itu. Satu hal yang harus kita sadari adalah, jejaring sosial adalah media publikasi sosial yang mempunyai ranah hukum ketika terjadi sesuatu. Kita boleh saja bebas bercanda mengenai apapun. Namun segala candaan kita tentu mempunyai resikonya ketika berbicara mengenai orang, keyakinan ataupun selera orang lain. karena itu, bercandalah secara bijak!
(mediaIndonesia)
