Pernikahan merupakan sebuah tali ikatan antara pria dan wanita, tentu menjadi keinginan semua pasangan untuk sampai pelaminan. Realitas pernikahan menjadi lebih rumit bila sudah menyinggung soal status, usia dan agama di kalangan masyarakat. Tidak heran banyak tudingan yang ditujukan pada mereka yang dianggap tabu atas pernikahan mereka.
Beberapa waktu lalu masyarakat banyak memperbincangkan pernikahan artis antara Ki Daus dan Dewi, dimana Ki Daus sudah berusia di atas 50 tahun dan istrinya kini menginjak 22 tahun. Pernikahan ini sudah berjalan selama satu tahun dan dikaruniai seorang putri berusia 2 bulan.
Nah, bagaimana bila mempelai wanita justru lebih tua dibandingkan dengan pria? Seiring perkembangan dan perubahan tren, pernikahan antara wanita yang lebih tua dibanding pria marak terjadi. Saat ini, usia bukan patokan seseorang untuk dewasa, pria muda tidak malu lagi menikahi wanita yang dari segi usia lebih tua.
Walaupun demikian, pernikahan seperti ini masih saja menimbulkan pro dan kontra di antara masyarakat. Bahkan ada beberapa yang menganggap hal ini adalah sebuah ketidaklaziman.
“Lazimnya di negara Indonesia, memiliki pasangan yang umurnya lebih tua memang pantas pada pria, namun jika wanitanya yang lebih tua atau janda, maka hal itu akan menjadi pergunjingan masyarakat banyak karena dianggap tidak lazim,” jelas Fredrick Dermawan Purba, dosen muda di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Bandung, Senin (02/4).
Ia menambahkan, bagi sebagian pria, memiliki pasangan yang lebih dewasa adalah sebuah kenyamanan. Ada sifat mengayomi yang ditunjukkan seorang wanita. Sifat ini bisa menjadi faktor ketertarikan bagi seorang pria dan mengajaknya menuju pelaminan.
“Pada dasarnya, ada sosok mengayomi dalam jiwa wanita, mungkin itu yang menyebabkan pria menyukai wanita yang lebih tua,” tutupnya.
(psikologizone)