Ucapan kuno ‘terima kasih’ semakin lama semakin tinggalkan. Perlahan tergantikan oleh ucapan yang lebih terkesan modern dan lebih akrab.
Memang, ucapan terima kasih dipandang sebelah mata, dianggap membawa ciri tradisional ketika berkomunikasi dengan orang lain. Teknologi informasi yang semakin canggih membuat ucapan terima kasih terasa ketinggalan jaman, dan sudah tidak bisa lagi mewakili modernitas.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada 2.000 orang Inggris diketahui bahwa orang Inggris mengucapkan ungkapan terima kasih hampir 5.000 kali dalam setahun. Namun, ada pergeseran kalimat yang diucapkan, mulai diucapkan dengan beragam kalimat yang terkesan modern. Misalnya ‘merci’, ‘bagus’, ‘keren’, malah ada yang memakai ‘gracia’ sebagai ungkapan terima kasih.
Dua ribu orang tersebut beranggapan ucapan terima kasih sudah kuno dan sudah saatnya ditiggalkan ketika bercakap-cakap dalam lingkungan sosialnya. Direktur Jaringan Makanan Inggris Nick Thorogood berucap, “Saat berkata ‘terima kasih’, orang kerap menemukan cara efektif. Setiap orang bereaksi berbeda. Itu menarik sekali,” ujarnya pada Daily Mail.
Sebesar 95 persen peserta jajak pendapat menjawab perilaku baik dengan mengucapkan terima kasih adalah sesuatu yang penting. Delapan dari sepuluh orang Inggris yakin bahwa mereka masih memiliki etiket.
Walau demikian, 1 dari 10 orang tidak akan mengucapkan terima kasih ketika suasana hatinya sedang buruk. Ketika marah adalah alasan yang paling sering digunakan untuk tidak mengucapkan terima kasih. Sedangkan ketika menerima pelayanan buruk, mereka lebih senang bungkam dari pada berterima kasih.
Tujuh puluh persen orang Inggris mengakui ketika mengatakan terima kasih tidak ada maksud apa pun. Sedangkan seperlima diantara mereka menghindar mengucapkan kalimat tersebut. Seperempat orang lebih senang untuk menyatakan terima kasihnya melalu jejaring sosial, dan seperempatnya lagi menyatakan lewat makanan.
Pada sisi berbeda, 85 persen orang Inggris merasa terganggu ketika tidak mendapat ucapan terima kasih saat melakukan tindakan yang layak untuk menerimanya.
(Psikologizone)
