Di sebuah perempatan jalan, terlihat seorang ibu dan anaknya yang masih kecil berpakaian lusuh di malam yang dingin.
Anak : “bu, kenapa ada banyak lampu kelap-kelip dan hiasan di gedung itu ?”
Ibu : “karena hari natal akan segera tiba nak “
Anak : “mengapa natal harus memakai lampu kelap-kelip dan hiasan berwarna-warni bu?”
Ibu : “konon supaya natal terlihat ceria nak ..”
Anak : ”lho..bu lihat kok banyak orang berbelanja juga bu….?”
Ibu : “iya nak…itu juga untuk menyambut natal..”
Anak : “lho kok banyak sekali yang mereka beli saat natal ya bu…”
Ibu :” iya nak, natal itu menyambut Tuhan Yesus dengan kegembiraan, dengan keceriaan, sehingga banyak orang sibuk membuat hiasan natal, lampu yang kelap-kelip, pohon natal yang indah, gua natal yang bagus, dan membeli bingkisan-bingkisan natal yang mahal untuk dibagikan kepada saudara-saudaranya…..seperti yang kamu lihat di sekelilingmu ini…..”
Anak : “tapi kenapa kita nggak membuat pohon natal yang indah, gua natal yang bagus beserta lampu kelap-kelip semacam itu di rumah kita bu ? bukankah kita juga mau natalan ?”
Ibu : “kalau itu karena ibu gak punya duit nak,…. Kita kan hanya pengemis yang mengharapkan pemberian orang-orang itu….
Si anak pun tidak lagi bertanya kepada ibunya, diam memandang kerlap-kerlip lampu natal sembari berharap bahwa kali ini Yesus mau lahir di rumahnya tanpa sebuah gua natal ataupun pohon natal ataupun lampu kerlap-kerlip ataupun pula hadiah-hadiah natal….