ADA APA DENGAN LAUT MATI

Salah satu tempat tujuan wisata rohani ke Holy Land yang saya ikuti pada bulan Februari 2010 yang lalu adalah Laut Mati. Ada apa dengan Laut Mati?

Sebelum masuk Kota Jerusalem setelah melakukan perjalanan panjang dari Kota Tiberias, rombongan ke puncak Gunung Nebo. Di tempat tersebut berdiri sebuah bangunan gereja yang megah. Di salah satu ruang gereja tersebut, saya menyampaikan firman Tuhan atas permintaan Pdt.Suhandoko, sebagai pemimpin rombongan khusus Hamba Tuhan yang berjumlah 20 orang. Karena di tempat tersebut diyakini sebagai tempat di mana Yesus dimuliakan di atas gunung, maka saya menyampaikan firman Tuhan berkisar tentang dipilihnya Petrus, Yakobus dan Yohanes oleh Yesus untuk ikut ke atas gunung. Jadi tidak semua murid-muridNya diajak. Di atas gunung itulah ke-tiga murid ini melihat kemuliaan yang luar biasa, wajah Yesus bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang (Mat.17:2), dan mereka melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Banyak orang ingin dan rindu pergi ke Tanah Perjanjian (Holy Land), bahkan ada yang sudah beli ticket, tetapi tiba-tiba batal karena berbagai sebab. Kalau rombongan ini bisa datang ke Holy Land, itu karena anugerah dan atas kehendak Tuhan. Saya pribadi sudah berdoa lebih dari 13 tahun untuk bisa melihat Holy Land, sampai akhirnya Tuhan buka jalan, saya bisa datang ke tempat ini. Puji Tuhan. Kemudian seluruh rombongan berlutut di hadapan Tuhan, sambil mengucapkan syukur atas kasih karunia-Nya yang telah dilimpahkan.

Selanjutnya, rombongan menuju ke Yerikho untuk makan siang di Restaurant Temptation. Di depan restauran tersebut terdapat sisa-sisa tembok Yerikho yang roboh oleh puji-pujian umat Israel yang mengelilinginya selama 6 hari berturut dan hari ke 7 dikelilinginya sebanyak 7 kali, dan diakhiri dengan meniup sangkakala lalu serentak bangsa Israel bersorak memuji Tuhan, maka runtuhlah tembok Yerikho tersebut (Yos. 6:3-4, 20).

Berikutnya, rombongan menuju ke Laut Mati. Di sinilah kesempatan untuk membuktikan bahwa kalau berenang di Laut Mati tidak tenggelam. Ternyata benar bahwa saya dan kawan-kawan masuk ke Laut Mati tersebut, merebahkan badan dan TIDAK TENGGELAM. Luar biasa! Mengapa?

Sekarang saya mau sedikit membahas tentang Laut Mati. Sebenarnya tidak seseram namanya. Laut Mati merupakan sebuah Danau Asin (bukan laut, karena berada di daratan), istilah laut di pakai dikarenakan luasnya yang mencapai 76 Km panjangnya dan memiliki lebar 16 Km, jadi bisa di bayangkan kalau danau ini begitu luas. Tapi danau ini telah mengalami penyempitan dan pengurangan debit air dikarenakan oleh penguapan yang berlebihan dan kurangnya pasokan air dari Sungai Jordan.

Okelah, untuk selanjutnya kita sebut saja danau ini Laut. Laut ini berada pada 420 meter di bawah permukaan laut yang merupakan daerah terendah di permukaan bumi. Laut mati berada diantara wilayah Negara Jordania dan Negara Israel. Kadar garam yang begitu besar pada laut ini membuat kita bisa mengapung di atasnya, bahkan sambil membaca buku sekalipun! Aneh memang, tapi itulah kejadian alam. Konon kadar garam di laut mati ini mencapai 31.5 %, itu berarti 9 kali lipat dari kadar garam laut normal yang sekitar 3,5 %. Karena kadar salinitasnya tersebut maka semua benda bisa mengapung diatasnya.

Salah satu cerita mengenai asal muasal Laut Mati ini adalah cerita mengenai Lot (Kejadian 19) yang bercerita tentang bagaimana hancurnya moral manusia pada waktu itu (Sodom & Gomorah). Terlepas dari semua cerita itu, Laut Mati memiliki cerita lain dari segi ilmiah yaitu mengenai kadar garamnya yang tinggi. Terjadi penurunan debit air di laut ini yang mencapai 1 meter tiap tahunnya dikarenakan jumlah air yang masuk dari sungai Jordan banyak di pakai untuk keperluan irigasi sehingga pasokan ke Laut Mati ini menjadi berkurang dan penguapannya sangat tinggi. Inilah yang menyebabkan mengapa Laut ini menjadi asin. Tak ada ikan yang hidup di situ, dan air Laut Mati bila terkena mata akan sangat perih. Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan kromium, mungkin karena itulah Lumpur Laut Mati ini dianggap sangat berkhasiat. Israel, Palestina dan Jordania sepakat untuk menyelamatkan Laut Mati ini karena dampak bila terjadi kerusakan pada ekosistem laut mati ini akan sangat buruk bagi kawasan tersebut, tindakan penyelamatan antara lain menyuplai air dari laut merah ke laut mati dengan membuat kanal-kanal untuk menghubungkan kedua laut tersebut yang jaraknya sekitar 200 Km. Permukaan air Laut Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dari 392 meter di bawah permukaan laut menjadi 416 meter. Maka tak heran banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengapung di laut itu. Sekedar informasi, lumpur Danau Laut Mati sangat berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit kulit.

Pelajaran rohani yang saya dapat dari Laut Mati : Jangan hanya mau menerima berkat Tuhan lalu menyimpannya saja seperti Laut Mati, tetapi harus belajar menyalurkan dan membagikannya seperti aliran sungai Yordan.

Pengirim Ev. M. Bambang Soewono
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit