APA YANG ALKITAB KATAKAN TENTANG ABORSI? PRO-LIFE ATAU PRO-CHOICE?

Banyak orang, termasuk umat Kristiani secara menyedihkan, mengira bahwa aborsi itu adalah suatu permasalahan yang sulit dan sangat kontroversi. Kenyataannya, tidak ada yang sulit atau kontroversi sama sekali—asalkan kita mengijinkan Alkitab untuk mengajari kita, dan tidak menghakimi ide-ide yang di ajukan oleh orang-orang yang melakukan kesalahan atas sebenarnya.

Terdapat dua masalah utama untuk dipertimbangkan:

Apakah bayi yang belum lahir ('janin') adalah manusia?
Jika ya, pernahkah pembunuhan bayi yang belum lahir diterima?

Temukan jawaban dari kedua pertanyaan tersebut dalam Alkitab, dalam buku Kejadian.

“…sehingga Ribka istrinya (Ishak) itu mengandung. Dan anak-anaknya bertolak-tolakan didalam rahimnya…” (Kejadian 25:21-22).

Harap diperhatikan bahwa kedua anak kembar Ribka yang ada dalam kandungan, Yakub dan Esau, dikatakan sebagai “anak-anak manusia” (dalam bahasa Ibrani kata yang digunakan adalah, banim, sebagai bentuk jamak dari ben), yang pada umumnya berarti anak-anak sesudah dilahirkan, dan seringkali memiliki arti khusus “anak dari.”

Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani, brephos, menunjuk kepada Yohanes Pembaptis yang belum dilahirkan, yang “melonjak dalam kandungannya [Elizabeth]” karena kehadian Kristus yang masih dalam kandungan (Luk 1:41-44).

Bayi yang belum lahir bukanlah segumpal tissue yang mudah hancur, seperti pernyataan banyak dari mereka yang pro-aborsi. Dan bayi-bayi tersebut adalah selalu manusia dimulai dari sejak pembuahan, karena semua yang dibutuhkan untuk pengkodean DNA untuk membangun masing-masing bentuk phisik individu tempatnya adalah pada saat kehamilan.

Sama sekali salah jika dikatakan bahwa pembentukan manusia adalah melalui tahapan ikan atau reptil, meskipun beberapa pernyataan evolusi yang tidak benar diungkapkan dengan gamblang.

Lihat:
- Apakah janin manusia untuk sementara waktu membentuk insang, ekor, dan kantung kuning telur? Jawaban
- Fraud Rediscovered, Creation, Volume 20, No. 2 (Maret 1998), pp. 49-51 - kenyataan yang mengejutkan, dengan dokumentasi photographi, tentang kebohongan yang dibuat yang diajukan kepada masyarakat bahwa janin manusia mengikhitisarkan nenek moyang binatang.
- Apakah benar terkadang manusia lahir dengan insang? Jawaban

Tidak, Alkitab, didukung oleh ilmu pengetahuan, mengajarkan bahwa bayi yang belum lahir adalah anak manusia (lihat juga dalam Maz 139:13-16, Yeremia 1:5).

Apakah secara Alkitab dapat diterima pembunuhan terhadap manusia yang belum lahir?

Permasalahan ini juga dijawab dalam Kitab Kejadian. Kejadian 1:26-29 dan 2:7-23 membuatnya jelas bahwa manusia diciptakan berbeda dari binatan, diciptakan dalam gambar Allah. Dalam Kejadian 3 kita baca bagaimana gambar ini telah dirusak oleh dosa oleh manusia pertama, Adam dan Hawa. Hanya satu generasi selanjutnya, Kain melakukan pembunuhan, pertama, suatu kehancuran atas gambar ini, sekaligus juga suatu penghinaan yang memalukan terhadap Allah. Tindakan kekerasan (dan kejahatan lainnya) menyebar ke seluruh bumi, sehingga Allah membinasakan semua manusia dengan air bah yang terjadi di seluruh permukaan bumi kecuali mereka yang didalam bahtera (Kejadian 6-8).

Tepat dalam banyak ayat, pembunuhan—merupakan suatu tindakan yang mematikan orang tak bersalah dengan sengaja—menunjuk kepada suatu dosa yang mengerikan (Keluaran 20:13, Matius 19:18, Roman 13:9). Aborsi adalah tindakan yang mematikan orang yang tak bersalah, itu bukanlah suatu hal yang lebih rendah dari pembunuhan. Jadi semua “kasus-kasus berat” yang biasa di ajukan oleh mereka yang pro-aborsi, seperti. “agaimana jika seorang wanita di perkosa?,” “Bagaimana jika anak tersebut cacat?,” “Bagaimana jika si Ibu tidak mampu memelihara anak itu?” adalah sangat tidak relevan.

Kita seharusnya ingat dalam Yehezkiel 18:20, yang mana terlarang bagi seorang anak untuk menanggung kesalahannya ayahnya. Hal ini berarti sekalipun ada kasus-kasus kehamilan yang tragis disebabkan karena perzinahan atau pemerkosaan tidak ada pembenaran untuk membunuh anak yang tidak bersalah dalam kandungan.

Penulis: Jonathan Sarfati, Creation Ministries International.

Bapa segala dusta

Yesus berkata tentang Iblis, “Ia adalah pembunuh sejak semula… apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:44). Bukan suatu kebetulan Yesus berkata tentang setan adalah pembunuh dan pendusta dalam satu kata. Kebohongan adalah roda yang memutar segala bencana. untuk menarik pembunuh-pembunuhnya, Iblis mengatakan kebohongan. Dia begitu fasih, sangat meyakinkan dalam kebohongannya, dan kita begitu mudah tertipu, yang mengakibatkan kita jatuh pada rencananya (2 Korintus 2:11). Dia menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14), menyebut benar salah, membuat kita berpikir—sebagaimana yang dilakukan oleh para prochoice—bahwa mereka telah mengambil suatu dasar moral yang tinggi bahkan ketika sesuatu itu sebenarnya tidak bermoral.

Jika beberapa mereka yang prochoice berargumentasi dalam sekejab mampu memudarkan kebenaran yang kita ketahui adalah benar, sadari bahwa hal tersebut adalah karena setan berada di belakang gerakan prochoice yang sangat meyakinkan . Dia sangat fasih dalam bahasa kebohongan dengan menggunakan budaya, pendidikan dan media yang berlaku untuk menarik kita menjauh dari pemikiran Allah tentang anak-anak dan aborsi. [Randy Alcorn, Prolife Answers to Prochoice Arguments (Sisters, Oregon: Multnomah Publishers, 2000), p. 296.]
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit