Compass Direct News (CDN) melaporkan bahwa seorang Kristen Banglades telah dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena ‘membuat kekacauan’ dengan menjual dan mendistribusikan buku-buku Kristen dan literatur Kristen lainnya dekat sebuah pertemuan muslim terbesar di utara ibukota negara ini.
CDN mengatakan bahwa hakim di pengadilan distrik Gazipur menjatuhakn hukuman terhadap Biplob Marandi, seorang Kristen yang berusia 25 tahun, pada 28 February lalu setelah ia ditangkap di dekat Ijtema Bishwa yang besar (World Muslim Congregation) di tepi Sungai Turag dekat kota Tongi pada 21 Januari lalu.
“Polisi yang sedang bertugas menemukan Marandi sedang menciptakan kekacauan karena menyebarkan agama Kristen dengan membagikan traktat saat mobil polisi sedang berpatroli dekat lapangan Bishwa Ijtema pada 21 Januari lalu,” ucap pembaca putusan.
“Tuduhan - membuat kekacauan dalam pertemuan muslim dengan menyebarkan brosur dan traktat Kristen – dan terhadapnya telah dibacakan di pengadilan, dan ia mengakui hal itu. Ia juga mengatakan kepada pengadilan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menyebarkan agamanya, Kristen.”
Rev Sailence Marandi, pastor di gereja Nazarene International di distrik sebelah utara Thakurgaon yang juga kakak dari Biplob Marandi, mengatakan kepada CDN bahwa sebenarnya tidak ada pertengkaran antara adiknya dengan pertemuan muslim tersebut, meskipun beberapa orang mungkin telah menemukan literaturnya yang tidak islami dan menciptakan ‘kekacauan’.
Demikian juga dalam putusan pengadilan, tidak disebutkan adanya konfrontasi dalam bentuk apapun.
“Dalam salinan putusan tertulis bahwa adik saya mengakui pelanggarannya di pengadilan” ujar pastor Marandi. “Kasus ini menjadi sangat sensitif secara keagamaan, saya curiga bahwa pernyataan pengakuannya mungkin telah diambil di bawah tekanan.”
Hidup sebagai orang Kristen di dunia ini memang tidaklah mudah. Hanya mereka yang mengerti panggilan dan tujuan hidupnyalah yang dapat bertahan menghadapi segala tantangan zaman yang terus-menerus menentang kekristenan.
Source : christiantoday