PENYEBAB BUMI TERKUTUK DAN CEMAR

Mengapa suatu bangsa atau kota bisa dikutuk oleh TUHAN? Karena tindakan dan tingkah laku orang-orang di dalamnya jauh dari kehendak TUHAN. Kalau kita bicara tentang bangsa, hal ini juga berlaku juga untuk keluarga, komunitas, dan kota kita!

Dalam Yesaya 24:5 tertulis, “Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.”

Satu kota bisa diberkati atau satu keluarga pun bisa diberkati karena peran satu orang yang tinggal di dalam-nya. Dalam cakupan yang lebih luas, suatu bangsa pun bisa diberkati oleh Tuhan karena ada satu orang yang hidupnya berkenan kepada TUHAN. Ada 3 penyebab mengapa bumi bisa cemar di hadapan TUHAN :

1. Penduduknya melanggar undang-undang.
Di negara kita ada undang-undang yang berlaku, misalnya undang-undang lalu lintas. Negara memakai lampu lalu lintas untuk mengatur agar semua jalan menjadi lancar. Tetapi banyak pengguna jalan yang melanggarnya seenak hati dengan sejuta alasan. Belum lagi puluhan rambu lalu lintas yang ada di jalanan. Apa saudara mau kota dan bangsa ini berubah dan diberkati oleh TUHAN? Mulailah dari hal kecil yang praktis! Mulailah menaati undang-undang yang sudah ditetapkan di negeri ini! Kalau kita melanggar undang-undang, bumi menjadi cemar dan kutuk pun datang!

Bila warga semakin sering melanggar undang-undang, lagi-lagi tanah melapor kepada TUHAN, “TUHAN bangsa ini tidak layak diberkati!” Tetapi sebaliknya, kalau semua masyarakat menaati undang-undang yang berlaku, tanah berteriak kepada TUHAN, “Tuhan berkati negeri ini karena mereka menaati undang-undang!”

2. Penduduknya mengubah ketetapan.
Kalau sudah ada ketetapan yang berlaku, tetapi ada orang yang mengubahnya untuk kepentingan pribadi, tanah menjadi cemar dan kutuk terjadi atas bangsa ini. Di Indonesia, ketetapan begitu mudah untuk diubah. Orang yang dinyatakan bersalah di pengadilan, tiba-tiba bisa dinyatakan tidak bersalah, dan sebaliknya! Ketika kebenaran dan ketetap-an bisa diubah, dampaknya sangat mengerikan karena kutuk bisa terjadi atas bangsa ini!

3. Penduduknya mengingkari perjanjian.
Apakah yang saudara rasakan bila ada seseorang yang mengingkari perjanjian yang saudara buat dengannya? Sudah tentu saudara akan marah besar bukan? Ketika suatu perjanjian diabaikan atau diingkari, maka kutuk yang akan menimpa.

Dalam konteks ibadah, kalau kebaktian mulai pukul 10.00, pukul berapa seharusnya saudara hadir? Komitmen saudara untuk melakukan apa yang saudara ikrarkan akan sangat menentukan langkah dan pencapaian hasil di kemudian hari.

Dalam skala bangsa atau negara, apa jadinya kalau orang-orang di dalamnya mengingkari perjanjian dengan TUHAN?

Ketika ketiga penyebab di atas dilakukan, maka akan ada konsekuensi perbuatan jahat itu atas bangsa kita. Tuhan dapat menanduskan bumi, membuat tanahnya tidak lagi subur. Bangsa ini dapat dilanda bencana terus menerus. Politik dan perekonomian Indonesia pun bisa terpuruk. Dan terakhir, penduduknya bisa diserakkan seperti Israel yang sampai sekarang kesulitan untuk tinggal di tanah air mereka sendiri.

Sadarlah bahwa saudara adalah gereja TUHAN! Dan keberadaan saudara di Jakarta, atau dibumi manapun di Indonesia ini, saudara memegang peranan penting untuk kemajuan bangsa ini. TUHAN menempatkan saudara di Indonesia bukan tanpa tujuan. Bisa saja waktu dilahirkan, saudara ditempatkan TUHAN di Amerika, Jepang, atau negara manapun. Namun TUHAN menempatkan saudara di sini, di Indonesia.

Selain itu, untuk mengubah bangsa ini baiklah kita mengambil suatu peran sebagai seorang yang membawa pengaruh yang besar. Mengapa? Supaya dengan apa yang kita miliki memberi dampak bagi sekeliling kita. Kita tidak mungkin dapat mengubah bangsa ini hanya dengan kehidupan yang biasa saja.

BAGAIMANA MENJADI SEORANG YANG BERDAMPAK/BERPENGARUH?
Untuk memulai menjadi seorang yang membawa pengaruh sehingga dapat memberkati bangsa ini, kita harus menemukan terlebih dulu panggilan kita. Panggilan apa?

Seseorang tidak mungkin bisa menjadi menteri jika ia tidak menguasai sesuatu yang kelak menempatkannya untuk mengatur sebagai menteri. Misalkan, seorang menteri ekonomi, ia harus menguasai dengan sungguh mengenai perekonomian sehingga ia dapat dipercaya untuk menangani perekonomian bangsa.

Pdt. Y. Wiryohadi menyebutkan bahwa ada 7 Pilar yang mungkin menjadi panggilan saudara :
1. Pilar Spiritual dan Sosial
2. Pilar Keluarga
3. Pilar Bisnis
4. Pilar Pendidikan
5. Pilar Pemerintahan dan Politik
6. Pilar Seni dan Entertainment
7. Pilar Media#
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit