Fakta Mengejutkan: Coklat Paskah Berkaitan Erat Dengan Perbudakan Anak-Anak

Coklat Paskah menjadi hal umum saat Paskah, hari dimana orang Kristen merayakan Kebangkitan Yesus. Fakta yang mengejutkan dari hal ini adalah baik coklat Paskah maupun Kebangkitan Yesus memiliki keterkaitan yang erat dengan penyalahgunaan yang mengerikan atas hak asasi manusia. Bahkan coklat Paskah dikatakan memiliki keterkaitan yang erat dengan perbudakan anak-anak di Afrika.

Diperkirakan sembilan dari sepuluh orang Amerika doyan makan coklat, 67% setiap hari. Itu berarti orang Amerika mengkonsumsi 2,8 miliar pounds coklat setiap tahun, dengan rata-rata setiap orang mengkonsumsi 11 pounds.

Saat Paskah, anak-anak akan berlarian di lapangan berumput untuk mencari 60 juta kelinci coklat dan 15 miliar kacang jeli warna-warni yang jumlahnya cukup untuk mengelilingi bumi lebih dari empat kali. Sungguh luar biasa bagaimana liburan suatu keagamaan telah menjadi suatu hal yang dikomersialkan.

Dan darimanakah semua coklat ini berasal? Ghana dan Pantai Gading menghasilkan 60% dari kakao di seluruh dunia. Lebih dari 10 juta orang bertahan hidup dari industri ini. Menurut Asosiasi Buruh Internasional, antara 12.000 sampai 200.000 anak-anak di dalam industri kakao merupakan korban dari perdagangan manusia maupun perbudakan anak-anak. Anak-anak tersebut bekerja sampai 100 jam seminggu dan dilaporkan mereka akan dipukuli jika tidak bekerja dengan cepat atau jika mereka mencoba untuk melarikan diri.

Mungkin saatnya bagi Anda untuk sedikit merenung dan berpikir akan permen manis yang akan melimpah ruah di minggu mendatang. Tanpa Anda sadari, Anda sedang mengkonsumsi hasil kerja keras budak anak-anak di Afrika ketika Anda mengupas bungkus permen kebaikan yang sebenarnya dibungkus dalam kegelapan. Kebanyakan anak-anak pekerja tersebut memilih biji-biji kakao dengan parang reyot dan alat untuk memotong tangkai biji kakao memiliki resiko kematian maupun cedera yang berhubungan dengan pekerjaan. Mereka tidak memiliki kemewahan untuk bisa mengkonsumsi coklat dalam bentuk apapun untuk diri mereka sendiri.

Industri coklat secara terbuka telah menyadari situasi mengerikan ini selama hampir satu dekade, dan raksasa industri coklat terus membeli kakao dari Afrika. Industri ini mengklaim mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan kakao dari sumber yang beretika melalui perjanjian perdagangan yang adil. Pada kenyataannya, sumber kakao menjadi semakin sulit dilacak. Untuk membingungkan industri coklat dan menghilangkan bukti adanya perbudakan anak, para petani, pedagang grosir, dan eksportir menambah jumlah perantara dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sampai biji kakao berubah menjadi coklat Paskah. Hampir tidak mungkin untuk melacak darimana sebenarnya coklat-coklat itu berasal.

Politik mengambil peranan dalam hal ini. Anggota Kongres AS Eliot Engel mengusulkan sebuah undang-undang bertahun-tahun yang lalu yang menyatakan agar setiap coklat yang terjual di Amerika diberikan label bahwa coklat tersebut bebas dari pekerja budak atau bebas dari pekerja budak anak. Namun sayang sepertinya uang dan perjanjian perdagangan telah mengubah belas kasihannya teradap nasib para budak anak-anak. Karena pada tahun 2011, ia tidak menyetujui untuk mengatur industri berdasarkan enam poin yang dapat mengakhiri pekerja anak dalam perdagangan coklat. Padahal poin-poin ini memberikan ancaman yang berat dan benar-benar menakuti negara yang mempekerjakan pekerja anak dan mengancam nasib keuangan serta menjadikan mereka lebih miskin dan putus asa. Namun semua rencana itu gagal total. Tak ada satu poin pun yang terealisasi dan perbudakan anak terus terjadi di negara yang memeras tenaga anak-anak ini dalam lingkaran perekonomian negara yang sudah korup dan miskin.

Mungkin sudah saatnya bagi setiap kita untuk sedikit merenung menjelang hari raya Paskah yang semakin mendekat. Akankah Paskah kita rayakan dengan segala kemeriahan dan kemewahan yang ada kalanya justru memudarkan makna Paskah yang sebenarnya? Paskah melambangkan kehidupan yang baru melalui kebangkitan Kristus dan sepertinya kita perlu memikirkan dan melakukan sesuatu bagi mereka yang sampai saat ini masih hidup dalam kegelapan dunia tanpa adanya harapan akan hari esok.

Source : associatedcontent.com
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit