Gereja saat ini menjadi dapat diprediksi, ujar penulis buku terlaris dan pendeta berpengaruh Francis Chan.
“Anda pergi ke sebuah gedung, seseorang memberi Anda buletin, Anda duduk di kursi, menyanyikan beberapa lagu, seseorang kemudian menyampaikan sebuah pesan yang telah dipoles, mungkin juga tidak, seseorang menyanyi solo, lalu Anda pulang,” ujar Chan dalam video terakhirnya “BASIC”.
Penulis “Crazy Love” ini sangat prihatin dengan besarnya ketidakterkaitan antara gereja yang ada saat ini dengan gereja pada 2.000 tahun yang lalu.
“Ketika Anda membaca Perjanjian Baru, Anda melihat bagaimana Roh Kudus seharusnya mengubah segala sesuatu sehingga kumpulan orang yang menyebut dirinya orang Kristen ini memiliki elemen supranatural bersama mereka,” jelas Chan dalam video berserinya yang diproduksi oleh Flannel. Pembicaraan perdananya mengenai Roh Kudus baru-baru ini dimuat di Relevantmagazine.com.
Adalah Roh Kudus yang turun setelah Yesus naik ke surga, yang memberi kuasa kepada orang-orang kristen ribuan tahun lalu. Melalui kuasa Roh Kudus, orang-orang mulai berbicara dalam bahasa yang berbeda, orang-orang disembuhkan, dan orang percaya memiliki kasih supernatural satu sama lain.
Api yang turun dari surga, dalam serbuan angin, sepertinya telah hilang saat ini, ujar Chan menunjuk pada pokok permasalahan orang Kristen saat ini.
“Apakah Anda benar-benar melihat kekuatan supernatural bekerja ketika orang percaya berkumpul bersama dengan apa yang kita sebut gereja saat ini?” tanyanya. “Bukankah Roh Kudus yang sama yang seharusnya tersedia bagi kita hari ini? Lalu mengapa begitu berbeda?”
Rasa frustasi Chan terhadap gereja saat ini telah menjadi inspirasi dalam video seri “BASIC”. Chan telah sukses memimpin gereja besar di Simi Valley, California, ketika ia mulai mempertanyakan dan berpikir ulang akan “Bagaimana kita seharusnya sebagai gereja?” Chan mulai merasa tidak nyaman dengan orang-orang yang datang dari jauh hanya untuk mendengar dia berbicara setiap akhir pekan dan gereja telah menjadi rutinitas sekali dalam seminggu.
Setelah 16 tahun di Cornerstone Church, ia melepaskan jabatannya pada tahun 2010 dan melakukan perjalanan ke Asia dimana ia dan keluarganya menghabiskan waktu dengan anak yatim piatu dan orang-orang Kristen yang teraniaya.
Chan belum mengumumkan langkah pelayanan berikutnya, namun sebuah update dari blognya mengungkapkan bahwa ia sedang berada di San Fransisco. “Saya sedang mengerjakan beberapa proyek yang saya percaya dapat membantu kesehatan dari gereja di Amerika secara keseluruhan,” tulisnya di awal tahun ini.
Chan memfilmkan tujuh seri film pendek dengan Flannel yang bertujuan menantang orang Kristen untuk menjadi gereja seperti yang digambarkan Alkitab. Video tersebut dirilis satu persatu dan materi Roh Kudus merupakan bagian ketiga dan terakhir dalam seri yang tersedia.
Melalui video tersebut, Chan mengamati sepeti apa gereja hari ini dan bagaimana gereja seharusnya seperti yang tertulis di Alkitab.
“Saya mendengar seseorang mengatakan gereja saat ini tidak super dan tidak alami,” ujarnya. “Segala sesuatu dapat diprediksi dan segala sesuatu seperti yang diharapkan.”
“Ada kebenaran dalam hal itu,” diakui Chan. “Saya merasa tidak enak mengenai hal ini. Berada di sekitar budaya gereja, bahkan memimpin pertemuan orang percaya, saya cukup bagus dalam memprediksi apa yang akan terjadi di dalam ibadah gereja. Apakah memang seperti itu yang seharusnya terjadi?”
“Ketika Yesus berkata kuasa ini (Roh Kudus) akan turun ke atas kamu, Roh Kudus benar-benar datang ke atas mereka dan mereka menjadi murid Yesus yang penuh dengan kuasa,” ujar Chan. “Lalu mengapa di dalam gereja begitu banyak orang yang merasa lemah maupun kalah terhadap dosa dan banyak dari kita begitu merasa tidak aman karena kita lebih melihat kepada diri kita sendiri dibandingkan Tuhan? Hal ini sungguh tidak masuk akal.”
Meskipun orang Kristen percaya kepada Allah yang Maha Kuasa yang menempatkan roh-Nya atas setiap orang percaya, respon di antara jemaat-Nya hari ini adalah: “Halo, selamat datang di gereja. Ini warta jemaat Anda. Acara akan selesai dalam satu jam. Kembalilah lagi minggu depan.”
“Apakah memang seperti itu yang Tuhan benar-benar inginkan dari kita,” tantang Chan.
Sementara memikirkan apakah orang Kristen yang benar-benar percaya kepada Roh Kudus masih ada hari-hari ini dan dapat melakukan hal-hal dengan penuh kuasa, Chan menanyakan sebuah pertanyaan ironi: “Akan seperti apa gereja hari ini jika kita benar-benar berhenti memegang kendali atas gereja dan membiarkan Roh Kudus untuk memimpin?”
“Saya percaya persis seperti itulah apa yang dunia perlu lihat. Kehidupan yang dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus.”
Source : christianpost.com