Janji Nikah Yang Terabaikan

Alkitab bisa menjadi alat yang sempurna dalam segala situasi. Hari pernikahan merupakan salah satu kesempatan khusus dimana firman Tuhan bisa membuatnya menjadi lebih istimewa. Jika saat ini ada orang yang bertanya, “Masih ingatkah Anda akan janji nikah yang Anda ucapkan kepada pasangan Anda ketika Anda menikah? Masih ingatkah ayat Alkitab yang melandasi pernikahan Anda di hari itu?”

Sejalan dengan waktu seiring bertambahnya usia pernikahan, banyak pasangan yang tenggelam dalam kubang permasalahan rumah tangga. Menyesali pasangannya saat ini, menyesali setiap keadaan dan kondisi rumah tangga yang harus dihadapi, ketidakpastian akan masa depan akibat sulitnya kondisi ekonomi, pasangan yang tidak dapat berfungsi sebagaimana yang kita harapkan akibat sakit penyakit, dan lain sebagainya.

Namun ingatkah Anda apa yang pernah Anda ucapkan dahulu saat memutuskan menikah dengan pasangan Anda? Saat sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka, saat kaya maupun miskin. Jika ditanyakan kembali, sedalam apakah komitmen yang masih Anda miliki dari janji yang pernah Anda ucapkan dahulu?

Kekristenan bicara tentang sumpah dan janji. Tuhan kita adalah Tuhan yang berjanji dan akan selalu menepatinya. Paskah dan Pentakosta merupakan salah satu bukti bagaimana Tuhan selalu menepati setiap perkataan yang keluar dari mulut-Nya. Menjelang masa Paskah yang semakin mendekat ini, mari kita kembali merefleksikan setiap janji yang pernah terucap dari bibir kita saat mengucapkan janji pernikahan kudus di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya.

Berikut adalah 10 ayat Alkitab yang dapat mengingatkan Anda kembali akan sumpah setia pernikahan yang Anda ucapkan dahulu dan menggambarkan pernyataan cinta Anda kepada pasangan.

Pengkhotbah 4:9-12, Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Kidung Agung 8:7, Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Kidung Agung 7:10-12, Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!

Amsal 10:12, Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Amsal 30:18-19, Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

1 Korintus 13:4-13, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

1 Yohanes 4:8 , Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Yohanes 4:18 , Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

1 Yohanes 3:18, Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Kolose 3:14 , Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Saya berdoa agar ayat Alkitab ini dapat menginspirasi dan mengingatkan Anda akan janji pernikahan yang pernah terucap dari bibir Anda. Jadilah seorang suami maupun istri yang berpegang pada janji dan tetap berkomitmen untuk bersama sampai maut memisahkan.
Source : Jawaban.Com
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit