Dalam suratnya, Tyler (Tanner Maguire) berbicara kepada Allah seperti layaknya teman dekat dengan cara yang menyiratkan bahwa ia akan bertemu Sang Khalik tidak terlalu lama lagi. Tyler memiliki semangat yang tangguh. Dia selalu berusaha melakukan apa yang Yesus akan lakukan, meskipun ia menderita tumor otak dan harus melalui kemoterapi.
Ayahnya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Kakaknya Ben (Michael Bolten), merasa marah pada hilangnya figur ayah dan juga ibunya, Maddy Doherty (Robyn Lively) karena dia harus mengurus Tyler sepenuh waktu.
Nenek Tyler datang untuk tinggal bersama mereka dan memberikan perspektif Kristen yang kuat bagi seisi rumah. Sementara tetangga sebelahnya seorang gadis bernama Samantha (Bailee Madison), siap untuk menjadi pembela Tyler. Ketika suatu hari Tyler pergi ke sekolah setelah dua bulan absen, seorang anak mengolok-olok dia. Sam mendorong wajah anak itu ke dalam makan siangnya di kantin sekolah.
Ketika surat Tyler tiba di kantor pos, seperti yang dapat dibayangkan, timbul kebingungan akan dikemanakan surat-surat tersebut. Dan tugas ini menimpa Brady McDaniels (Jeffrey SS Johnson), untuk mengurusnya. Brady adalah petugas pengantar surat yang tengah terpisah dari istri dan anak laki-lakinya.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan surat-surat itu, Brady mencoba membawanya ke gereja—sebuah tempat yang tampaknya baik untuk bisa menyampaikan surat tersebut kepada Allah—tetapi pendeta setempat menjelaskan bahwa surat-surat itu dipercayakan kepada Brady karena suatu alasan. Jadi akhirnya Brady harus bergumul dengan dirinya sendiri, dan ia memutuskan akan melakukan misi dari Tuhan.
Seiring waktu, Brady mulai membentuk persahabatan dengan Tyler dan keluarganya. Melalui jalan surat-surat Tyler, akhirnya kehidupan Brady kemudian berbalik dan dia datang kepada Kristus. Bahkan, satu per satu, tetangga Samantha dan teman-temannya datang kepada Kristus.
Film "Letters to God" ini banyak berbicara tentang Yesus. Orang-orang berdoa secara terbuka dalam film ini, mendiskusikan tentang kematian, dan bersukacita dalam hidup mereka. Meski dibuat dengan biaya rendah, film ini berhasil menembus Top 10 Box Offixe pada minggu pertama pemutaran yang dimulai 9 April 2010.
Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata ini memberikan kesan yang begitu mendalam. Dikelilingi oleh keluarga serta orang-orang yang mencintai dan dipersenjatai dengan iman, Tyler menghadapi pertarungan hari demi hari melawan kanker dengan keberanian dan anugerah. Akankah doa-doa itu dijawab dan Allah menyembuhkan Tyler?
(Hartono Tj) — dari berbagai sumber