Saya mengadakan sebuah survey singkat di antara rekan-rekan pelayanan. Bahkan di antara mereka adalah para pemimpin rohani di gereja mereka masing-masing.
Pertanyaan saya mudah, apakah mereka rutin membaca Alkitab setiap hari?
Dari sekitar 20 orang yang saya tanyakan, hanya 4 orang saja yang menjawab ya, dan sebagian besar mereka menjawab bahwa mereka membacanya jika mereka membaca buku renungan yang selalu mereka baca, di antara para questioner yang menjawab dengan alasan ini adalah para pemimpin. Dan sebagian lagi menjawab tidak membaca sama sekali.
Alkitab adalah firman Tuhan. Bukan sejarah. Ketika firman itu ditulis, pewahyuan demi pewahyuan diturunkan dari Tuhan. Setiap janji demi janji, dan perintah demi perintah, Tuhan sendiri yang memberikannya kepada manusia. Firman Tuhan adalah bukti bahwa Allah begitu mengasihi manusia dan Dia memimpin mereka lewat Alkitab.
Setiap kita rindu ada perubahan dalam hidup ini bukan? Tetapi bagaimana hal itu dapat terjadi, sedangkan kita tidak pernah membaca firman Tuhan. Memang, membaca Alkitab tidak menjamin kita menerima berkat atau tidak. Tetapi ketaatan kita yang diperhitungkan Tuhan sebagai seorang yang benar. Mengapa? Karena saat kita membaca Alkitab dengan kesungguhan, hati kita menyatu dengan hati Tuhan dan belajar mengenal Tuhan dan kehendakNya.
Pada umumnya, manusia malas untuk membaca Alkitab. Ada berbagai macam alasan untuk hal ini; karena tidak ada waktu, karena mengantuk dan sebagainya. Waktu selalu ada jika kita mau menghentikan kesibukan pribadi kita. Berhentilah satu jam saja untuk membaca Alkitab. Tuhan memberikan kita waktu dan untuk itu kita harus pandai mengaturnya supaya kita memiliki waktu tersendiri untuk Tuhan. Tidak ada orang yang tidak sibuk di dunia ini. Bahkan orang malas dan tidak kerja pun punya kesibukan sendiri.
Mengatasi Rasa Malas Membaca Alkitab
Sebagai tips, saya akan memberikan beberapa cara untuk mengatasi rasa malas membaca Alkitab.
1. Siapkan diri. Bacalah firman Tuhan dengan rasa hormat. Siapkan diri kita. Siapkan waktu terbaik, jangan pada saat buru-buru.
2. Menyemangati diri sendiri. Berteriaklah kepada dirimu sendiri sampai telingamu mendengar. Katakanlah pada roh saudara, "Bangkitlah hai rohku! Segarkan dirimu! Ayo kita baca Alkitab! Ayo kita pahami jalan-jalan Tuhan! Karena berkat untuk kita mengalir saat kita taat!"
3. Berdoalah minta pimpinan Roh Kudus agar memberi saudara pengertian mengenai apa yang saudara baca. Mungkin kita tidak mengerti apa yang sedang kita baca. Tetaplah membaca! Pengertian dari Tuhan kadang bisa datang saat saudara membacanya, bisa juga nanti lewat orang lain yang akan memberi penjelasan. Yang terpenting adalah membaca!
4. Perkatakan firman Tuhan. Dalam Mazmur 1:1-3,
"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."
Kata merenungkan di Mazmur ini memakai kata "Haga" yang artinya memperkatakan firman. Saat kita membaca Alkitab, perkatakan berulang-ulang sampai itu menjadi rhema buat hidup saudara. Firman Tuhan yang keluar dari bibir kita tidak akan kembali dengan sia-sia. Firman itu akan terjadi dalam hidup kita!
5. Menggunakan Imajinasi. Tuhan memberikan kita pikiran dan imajinasi yang kudus, dan kita dapat memakainya. Saat membaca firman Tuhan, misalnya saat Daud bercakap-cakap dengan Tuhan dalam Mazmur, kita boleh saja membayangkan seorang raja yang duduk di atas teras istananya dengan angin sepoi-sepoi, ia menatap ke langit dan bicara sama Tuhan. Gunakan imajinasi kita sebagai penghancur kebosanan kita.
6. Bagikan apa yang kita dapat kepada orang lain. Bukan bermaksud mencontek metode atau ide orang lain, tapi ini memang cukup berhasil juga dalam hidup saya yang bisa juga dalam hidup saudara! Ketika kita membagikan kepada orang lain, kita memberkati mereka, dan juga sekaligus melatih ingatan kita supaya firman itu melekat dalam pikiran setiap saat.
Firman Tuhan itu hidup! Ada banyak orang mengalami kesaksian. Bahkan saya sendiri pun mengalaminya. Dulu saya paling malas membaca Alkitab, dan selalu sibuk dengan pekerjaan dan keluarga sendiri. Akibatnya, bukan hanya kelelahan fisik tetapi juga rohani saya menjadi kering. Pekerjaan saya pun mengalami kekeringan. Kemudian saya putuskan untuk kembali tekun dan mentaati firman Tuhan. Saya memperkatakan firman dalam doa-doa saya. Dan dalam beberapa hari dan minggu, Tuhan memulihkan kehidupan saya, dan bahkan memberkati saya dengan luar biasa.
Penulis : Yan