EPISODE 18 : SEORANG GURU YANG TERKENAL

Selfish mengambil beberapa langkah dan melihat satu orang lainnya yang dikenal dan dikaguminya. Namanya adalah Motivator. Dahulu ia adalah seorang guru di Sekolah Endel yang dianggap luar biasa oleh Selfish. Dia sangat inovatif, pandai berbicara, dan selalu menginspirasi Selfish saat dia bebricara. Guru yang menawan ini mengajar dengan suatu cara sehingga membuat para murid termotivasi dan merasa diri mereka baik. Sedangkan guru-guru lainnya juga membuat mereka termotivasi, tetapi terkadang mereka terlihat keras dan kata-kata mereka memberikan suatu penghukuman yang menyakitkan. Tidak demikian dengan Motivator; para murid selalu merasa senang setelah keluar dari kelasnya. Dan kenyataannya, dia adalah salah satu guru favorit Selfish.


Selfish sekali lagi melihat kepada Kepala penjaga, meminta izin untuk berbicara dengan Motivator. Penjaga itu sekali lagi menganggukkan kepalanya. Selfishmendekati Motivator, dan keduanya saling menyapa dengan hangat.


Selfish tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya, “Mengapa kamu berada di barisan belakang?”


“Inilah posisi dan tempat saya. Saya adalah salah satu dari mereka yang terendah di kota Affabel. Saya hidup di tanah dataran dan bekerja sebagai seorang tukang ledeng.”


“Apa?” teriak Selfish. “Kamu adalah salah satu guru terbaik Jalyn! Bagaimana kamu bisa menjadi salah satu warga terendah? Kamu seharusnya berada di salah satu takhta itu.”


“Ada beberapa alasan mengapa saya tidak naik ke barisan atas atau memerintah bersama Jalyn. Karena waktu yang singkat, saya hanya akan menceritakan akar dari kebodohan saya. Ingat bagaimana semua orang yang memberikan hidup mereka kepada Jalyn diumpamakan seperti seorang pembangun? Semuanya ini telah diajarkan kepada kita di sekolah. Salah satu tanggung jawab utama kita di Endel adalah membangun hidup orang lain. Hal ini dilakukan dengan pesan yang kita sampaikan, baik melalui perkataan, tingkah laku, atau pekerjaan kita. Tetapi, sebagai seorang guru, saya diberikan keistimewaan dan tanggung jawab. Saya mengajarkan murid-murid tentang prinsip-prinsip dan jalan-jalan Jalyn.”


“Tetapi saya gagal sebagai seorang guru dalam berbagai hal. Yang pertama, pengajaran saya tidak seimbang. Saya hanya menekankan aspek positif dalam melayani Jalyn. Saya hanya mendorong murid-murid saya untuk mengejar keberhasilan tanpa mempertimbangkan efek jangka panjangnya. Saya tidak mengajarkan mereka bahwa tujuan sejati dari hidup adalah untuk menyenangkan Jalyn. Saya mengajarkan mereka bagaimana untuk menggunakan jalan-jalannya agar menjadi berhasil dalam hidup. Akibatnya, saya tidak pernah memperingatkan mereka mengenai jebakan dan perangkap dalam lingkungan kita. Tulisan kuno dengan jelas menyatakan bahwa saya harus memberitakan seluruh nasihat Jalyn. Hal ini termasuk, ‘Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.’ Saya mengajar, tetapi lalai untuk memperingatkan. Dengan menjadi seorang guru yang baik dan tidak pernah memberikan peringatan yang benar, saya membangun sejumlah kehidupan yang membawa sedikit kemuliaan bagi Jalyn.” Di sinilah dia menundukkan kepalanya.


"Kebanyakan dari mereka sekarang menderita.”


Melihat keterkejutan pada wajah Selfish, guru ini menekankan kembali maksudnya. “Ya, mereka jatuh dalam penderitaan. Banyak dari mereka yang sekarang berada di tanah Suram karena pengajaran saya yang tidak seimbang. Saya tidak memberikan apa yang dibutuhkan murid saya-saya hanya memberikan apa yang mereka inginkan. Saya tidak ingin kehilangan penerimaan mereka atas saya atau ketenaran saya. Hal ini menyebabkan saya membangun dengan tidak benar. Saya tidak mencabut sampai ke akar-akarnya bagian yang lemah dan salah dalam hidup mereka. Saya menutupinya dengan pemahaman-pemahaman yang hanya dipergunakan untuk meningkatkan hasrat diri mereka sendiri. Ingat peringatan yang diberikan bagi para pembimbing dalam tulisan kuno: “Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, dan karena, pada saat tembok tapuh itu dibangun, mereka mengapurnya, katakanlah kepada mereka yang mengapur tembok itu bahwa itu semua akan runtuh.’ Banyak murid yang bangkit dan membentengi hidup mereka dengan hal-hal yang bersifat sementara saja, dan saya mengetahui di dalam hati nurani saya bahwa itu adalah tembok yang rapuh, tetapi saya tidak memperingatkan mereka. Saya berkata semuanya baik-baik saja padahal tidak begitu kenyataannya. Saya mendukung jalan mereka dan mengokohkan penipuan mereka. Meskipun beberapa dari mereka bisa masuk menjadi warga Affabel, tetap saja saya merasa sedih bagi mereka yang dibuang ke tanah Suram. Karena mereka yang berhasil menjadi warga Affabel hanya menganut pengajaran yang positif saja” – sambil melihat lewat bahunya, dia merendahkan suaranya dan berbisik – “ banyak yang ditemukan di barisan belakang ini. Hidup mereka dihabiskan dengan sia-sia dan usaha mereka dimakan habis oleh api di hadapan Takhta Penghakiman ini.”


Selfish bertanya, “Dibakar di hadapan Takhta Penghakiman?”


“Ya,” jawab guru itu. “Apakah kamu mengingatkan tulisan kuno yang mengatakan, ‘Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.’“


Guru yang terkenal itu melanjutkan, “Dasar yang dibicarakan oleh para rasul pada zaman dahulu adalah kepemimpinan Jalyn, seperti yang kita berdua ketahui bahwa itu adalah satu-satunya jalan bagi seseorang untuk dapat masuk ke dalam kerajaan ini. Tetapi, sekali kita benar-benar menjadi miliknya, kita harus membangun di atas dasar ini. Ketika diukur dengan tulisan kuno tersebut, hidup saya kurang memenuhi harapannya dan saya gagal dalam pengaruh saya atas mereka yang saya ajar. Saya tidak menggunakan otoritas saya untuk mempengaruhi para murid agar masuk ke Affabel dan, tidak dapat dihindari lagi, saya kehilangan upah saya. Ingatlah apa yang dikatakan oleh guru besar, Paulus, mengenai orang-orang yang telah dipengaruhinya, ‘Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.’ “


“Saya mengetahui dengan baik kebenaran-kebenaran Jalyn pada saat saya mulai mengajar untuk pertama kalinya, tetapi saya membiarkan perasaan tidak aman, hasrat untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain, dan akhirnya kesombongan membuat saya terbawa arus. Tidak lama kemudian saya mulai menyimpang dari apa yang saya ketahui. Akhirnya saya mulai hidup seperti apa yang saya ajarkan. Ketika saya terbawa arus, saya kehilangan pandangan terhadap peringatan-peringatan Jalyn dalam kehidupan pribadi saya. Saya tertipu dan tidak mengetahuinya. Perspektif akan ketenaran dan kemurahan sangat berbeda di sini dengan di Endel. Banyak dari hal-hal yang kita anggap hebat di Endel hanyalah sesuatu yang paling kecil. “


Selfish dengan tenang bertanya, “Motivator, temanku memberitahu bahwa Jalyn mengubah nama kita. Siapakah nama kamu sekarang?

Guru itu tersenyum. “Nama saya sekarang adalah Humbled.” Kemudian dia menegakkan kepalanya dan mundur kembali ke tempatnya. Selfish kembali kepada Kepala Penjaga, yang mengangguk, menegaskan bahwa semua yang dia dengar dari Humbled itu benar adanya.


Selfish melanjutkan berjalan menuju takhta. Sekarang dia tidak begitu percaya diri seperti pertama kali dia dipanggil masuk. Dia membayangkan kehidupannya. Apakah motivasinya? Apakah dia memerintah bagi kemuliaan Jalyn atau hanya bagi ambisi dirinya sendiri? Bagaimana dia telah menjalani kehidupannya? Apakah hidupnya sesuai dengan perkataan Jalyn ataukah dia tertipu? Apakah dia membangun sesamanya, atau dia menggunakan mereka untuk membangun kesuksesannya sendiri?
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit