Hati Merdeka

Film ini dibuat dengan latar belakang masa kelam revolusi di awal-awal kemerdekaan Indonesia. Ada sekelompok kadet yang menjadi pasukan gerilya elit setelah pembunuhan masal para kadet calon prajurit, kisah yang berdasarkan sebuah kisah nyata tentang perang yang mengakibatkan terbunuhnya dua orang pada peristiwa Lengkong tahun 1946. Namun, di saat mereka ditugaskan untuk misi penting dalam membunuh pemimpin musuh, sang kapten yaitu Amir (Lukman Sardi) tidak setuju dan akhirnya mengundurkan diri.

Di saat dirinya mengajar anak-anak Sekolah Dasar, dia pun sering teringat dengan tugasnya sebagai seorang prajurit. Sementara itu, pasukan yang sebelumnya dipimpin olehnya, kini dipimpin oleh Tomas (Donny Alamsyah), sedang berlayar menuju Bali. Di lautan, mereka bertemu dengan tentara Belanda yang menembak dengan meriam. Ternyata, kapal sewaan beserta awaknya yang mereka sewa malah menangkap mereka.

Bagaimana perjalanan mereka selanjutnya? Kisah itu masih berlangsung panjang. Begitu juga dengan keputusan yang akhirnya dipilih Amir untuk tetap berjuang bagi negaranya, negara kita tercinta. Film ini mengajak kita semua untuk lebih mendalami jiwa patriotisme terhadap negara. Kita dapat melihat bagaimana pejuang-pejuang jaman dulu dengan berani menghadapi musuh dan merebut kemerdekaan itu.

Apalagi film ini menyajikan adegan tersebut dengan luar biasa, seperti perang yang benar-benar terlihat sungguhan, ketika Marius (Darius Sinathrya) terhujam oleh pisau panjang si musuh, atau tentang bom atau penembakan yang dilakukan. Semuanya terasa nyata dan apik dibuat. Cara pengambilan gambar, akting, maupun latar belakang sangatlah sesuai dengan keadaan jaman dulu. Namun, perlu berhati-hati jika menontonnya bersama anak-anak. Adegan-adegan kekerasan di dalam film ini tidak boleh mereka tiru. Apalagi ketika adegan Marius dan Senja (Rahayu Saraswati) berciuman untuk membuat Tomas cemburu.

Film ini diperankan oleh bintang-bintang muda yang berbakat. Ambil contoh saja Donny Alamsyah yang mendapatkan nominasi sebagai Aktor Terbaik untuk Merah Putih di Festival Bandung 2010, T. Rifnu Wikana dan Lukman Sardi, nominasi sebagai Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Darah Garuda baru-baru ini di Indonesia Awards, bersama dengan Aldy Zulfikar sebagai Pendatang Baru Terbaik yang memerankan serdadu kecil bernama Budi, Rahayu Saraswati sebagai pemenang Aktris Terbaik di Bali International Film Indonesia 2009 untuk Merah Putih dan Darius Sinathrya. Ketika pulang setelah menonton film ini, Anda akan pulang dengan pikiran bahwa Indonesia memang banyak perbedaan tapi mereka bersatu ketika menghadapi musuh. Perjuangkan itu dalam kehidupan sosial kita sekarang ini.
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit