Presiden Amerika Serikat, Barack Obama kembali membuat terobosan yang mungkin akan dianggap kontroversial terutama dari kaum Republik dan golongan Kristen karena dalam sebuah pertemuan Obama menyatakan dukungannya terhadap persamaan hak-hak kaum gay di Amerika Serikat memilih walau netral dalam isu pernikahan sesama jenis.
Dilansir Associated Press, Jumat (24/06) Obama dalam sebuah acara makan malam dengan para penyandang dana mengatakan bahwa penghargaan terhadap hak kaum gay adalah bentuk demokrasi sejati. Obama memuji upaya dari kaum gay dalam melobi anggota senat di New York untuk melegalkan pernikahan sesama jenis. "Saya percaya pasangan gay juga memiliki hak hukum yang sama dengan pasangan lainnya di negeri ini," ujar Obama.
Dalam pidatonya tersebut, Obama tidak menyatakan dukungannya maupun penentangannya terhadap pernikahan sesama jenis. Dia hanya mengatakan bahwa suatu saat nanti kaum gay dapat hidup bebas dengan orientasi seksualnya. "Pernikahan telah diputuskan oleh negara dan saat ini saya mengerti ada sedikit perdebatan di New York. Para pengambil keputusan di New York akan melakukan apa pun yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi," katanya.
Perdebatan perizinan pernikahan sesama jenis hingga kini masih panas di senat New York. Jika undang-undang pernikahan sesama ini jenis diloloskan, maka New York akan menjadi negara bagian keenam dan terbesar di AS yang membolehkan pernikahan sejenis. Pernyataan ini disampaikannya di hadapan 600 undangan yang hadir. Para undangan adalah konglomerat di New York yang menyumbangkan dana sebesar US$35.800 atau sekitar Rp300 juta hanya untuk mendengarkan Obama pidato.
Langkah ini tentu saja akan berakhir kontroversial karena dari dukungan terhadap gay tersebut belum ada solusi nyata dari Obama untuk memberi medium yang tepat agar para kaum gay ini berbalik menjadi lelaki pada umumnya. Menolak diskriminasi terhadap kaum Gay itu penting, namun membiarkan ruang gerak mereka tanpa adanya satu solusi yang dapat menyembuhkan mereka adalah langkah berbahaya.
Source : AP