Partai di Pakistan Tuntut Alkitab Karena Berisi Penghujatan dan Pornografi

Sejak dari dulu pemberitaan mengenai kebenaran Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab memang menjadi kunci yang mematikan bagi beberapa kelompok yang tidak menginginkan dan tidak mempercahayai Tuhan Yesus sebagai Sang Juruselamat. Dengan segala cara mereka terus berusaha agar kebenaran didalam Alkitab tidak dapat tersebar.

Seperti yang terjadi Pakistan dimana salah satu partai keagamaan Jamiat Ulema-e-Islam mengajukan banding ke Mahkamah Agung Pakistan untuk memeriksa materi yang bersifat penghujatan dan berusaha mengoreksi klaimnya bahwa Alkitab mengandung pornografi. Pemimpin partai, Rauf Farooqi dan ulama lain mengutip ayat Alkitab yang dianggap tidak bermoral. “Sisipan tersebut sangat menyinggung perasaan Muslim, yang sangat menghormati semua nabi dan berbagai kitab suci sebagai bagian dari keyakinan agama dan bahkan tidak pernah berpikir bahwa penyisipan itu merupakan penghujatan terhadap para nabi dan kitab suci.”

Kontan saja hal ini membangkitkan gelombang protes terutama di kalangan Kristen. Pada Kamis (02/06), politisi Kristen dan pemimpin Gereja di Pakistan mengecam keras tuduhan tersebut. Julius Salik, pelaksana World Minorities Alliance dan mantan menteri federal, mengatakan tuduhan itu merupakan suatu ketidakadilan terhadap umat Kristen dan suatu pelanggaran terhadap kebebasan beragama dari umat Kristen. “Campur tangan yang tidak semestinya dalam urusan agama akan menimbulkan perselisihan dan perpecahan di antara para penganut kedua agama,” katanya dalam sebuah pernyataan pers.

Farooqi pun setengah mengancam bahwa tidak akan ada bentrokan apapun antara kedua agama selama pengadilan masih berfungsi. “Para pengacara kami sedang bersiap untuk meminta pengadilan agar melarang buku (Alkitab) tersebut, kami tidak akan mengikuti jejak Terry Jones dan membakar kitab suci,” katanya.

Koordinator United Religious Initiative Pastor James Channan menyebut hal ini sebagai tuduhan yang menyakitkan. “Ini merupakan langkah mundur. Kita harus membela Alkitab yang kita pegang demi kehidupan kita di setiap janjang. Mahkamah Agung tidak bisa menangani kegilaan semacam itu.” Seperti juga respon Pendeta Timotheus Nasir, pemimpin United Presbyterian Church. “Tak seorang pun di dunia dapat menilai Alkitab. Ini merupakan respon berlebihan terhadap kegilaan yang dilakukan oleh individu tertentu,” katanya.

Seperti 1 Korintus 1:18 berbunyi “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” Janji Firman Tuhan dalam Alkitab demikian benar ketika kita memahami dan menafsirkannya melalui Roh Kudus dan bimbingan Tuhan Yesus.

Source : Berbagai Sumber/DPT
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit