Raja Abdullah II dari Jordania disambut dengan lemparan botol dan batu ketika berkunjung ke Tafila, wilayah selatan Jordania, Senin (13/6/2011), ungkap beberapa pejabat Jordania.
Menurut seorang pejabat keamanan, sekelompok anak muda melemparkan beberapa benda ke arah iring-iringan mobil Raja Abdullah II dalam kunjungan ke Tafila, kota yang terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Amman. Pejabat yang menolak namanya disebut itu mengatakan Raja Abdullah II tidak terluka dalam insiden itu.
Ketika dikonfirmasi, juru bicara pemerintah Taher Edwan membantahnya dan menyebut berita itu "benar-benar tak berdasar".
"Sama sekali tidak ada serangan dengan botol kosong dan batu," tegas Edwan.
"Yang terjadi adalah sekelompok anak muda Jordania mendekati konvoi Raja karena ingin bersalaman dengan Raja," jelasnya.
Ditambahkannya, polisi "mendorong mereka agar menjauh karena mereka berdesakan".
Pejabat istana yang menemani Raja Abdullah II dalam kunjungan itu juga memberi keterangan serupa. "Itu bentuk penyambutan, bukan serangan."
Seperti negara-negara Arab lainnya, Kerajaan Jordania juga menghadapi tuntutan reformasi. Meskipun tuntutan perubahan itu cukup keras, kondisinya relatif jauh lebih tenang.
Pada Minggu (12/6/2011), Raja Abdullah II memenuhi tuntutan utama reformasi. Dalam pidato televisi, dia mengumumkan kabinet mendatang dibentuk berdasarkan mayoritas parlemen hasil pemilihan umum. Raja Abdullah II mengisyaratkan pelaksanaannya menunggu undang-undang yang relevan untuk sistem itu.
Sumber : Kompas