Iman tanpa perbuatan adalah mati. Mungkin inilah yang ingin dicanangkan oleh kelompok Serve the City. Bersama dengan Departemen Kepolisian, gereja-gereja di Chesapeake, Virginia, secara berdampingan bekerja bersama-sama mentransformasi anggota masyarakat yang tertekan. Semenjak program ini dicanangkan, angka kejahatan menurun dan banyak hati yang diubahkan.
Para sukarelawan Serve the City dari berbagai gereja turun ke lingkungan-lingkungan kumuh dan menolong keluarga-keluarga yang membutuhkan pertolongan. Membangun dan memperbaiki atap rumah yang bocor dan hampir ambruk, memperbaiki apapun yang rusak, dan lain sebagainya. Tak hanya membantu memperbaiki rumah yang tak layak huni, para sukarelawan ini juga membangun hubungan dan berbaur dengan lingkungan masyarakat yang mereka tolong. Gerakan ini sungguh-sungguh dapat mengubahkan hidup banyak orang dan membawa pengharapan kepada masyarakat.
Seperti Yolande Chapman yang harus mengasuh keempat orang anaknya sendiri sedangkan di saat yang sama ia didiagnosis menderita multiple sclerosis.
“Saya sungguh mendapat kehormatan dan sangat berterima kasih kepada Serve the City,” ujarnya keada CBN News.
Koordinator Serve the City mengatakan visi mereka adalah untuk membangun kemitraan antara departemen kepolisian dengan organisasi keagamaan dan organisasi sipil.
“Kami membawa semuanya, berbagi sumber daya, berbagi ide, dan benar-benar berbaur dengan masyarakat,” ujar Durant Kreider, pastor dari Coastland Community Church.
Kelompok ini juga telah membantu menurunkan tingkat kejahatan. Kepala polisi Chesapeake, K. L. Wright, mengatakan sejak Serve the City mulai dilakukan, kejahatan dengan kekerasan telah menurun secara drastis.
“Menurut saya secara keseluruhan di beberapa lingkungan kriminal yang disertai dengan kekerasan menurun 70-80 persen,” ujar Wright.
Dengan kejahatan yang menurun dan hidup yang diubahkan, tepatlah bila dikatakan bahwa Serve the City merupakan contoh nyata mengenai apa yang dapat terjadi ketika iman dilakukan berbarengan dengan tindakan.
Source : cbn.com