Kepolisian Creek County Sapulpa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) kini tengah menyelidiki satu kasus yang mengarah pada kejahatan rasial atas kasus pembakaran sebuah salib di luar lingkungan gereja kulit hitam yang dilakukan oleh tiga orang kulit putih. Namun hingga saat ini tidak ada aksi balasan atau tindakan lain menyusul kasus ini.
Peristiwa itu dilaporkan oleh seorang pengendara yang melihat salib dibakar di halaman depan Gereja Baptis St John Kamis (30/06). Menindak lanjuti laporan tersebut seorang deputi dari kantor Sheriff Creek County menuju TKP dan menemukan salib yang dibakar telah disandarkan di pagar berantai. Kepolisian pun segera memburu pelaku pembakaran tersebut. Hasilnya tiga orang pemuda berhasil ditangkap.
Menurut Letnan Charles Redfern, sheriff Creek County, pihak berwenang setempat telah memanggil dua remaja dan seorang pria 18 tahun untuk dimintai keterangan. Namun demikian belum ada penahanan terhadap tersangka karena mereka mau bekerja sama, jelas Redfern. Ketiga pelaku mengakui perbuatannya hanyalah tindakan iseng dan main-main.
Namun biro investigasi federal (FBI) menilainya berbeda, mereka sengaja membakarnya karena fanatisme rasial. Redfern pun mengatakan bahwa hal ini tetap tidak bisa diterima "Ini tidak bisa diterima, dan tentu saja, pasti tidak akan ditoleransi," katanya.
Sementara pihak gereja sendiri mengaku masih tidak habis pikir mengapa bisa terjadi pembakaran salib di gerejanya. bendahara gereja St John Cormelia Booker mengatakan ia menginginkan hal itu tidak akan terulang lagi. "Saya berpikir bahwa tindakan semacam itu hilang selamanya," katanya.
Kasus rasial terakhir kali terjadi usai kemenangan Barrack Obama pada pemilu presiden dimana tersebar selebaran dan rekaman propaganda anti-Obama yang diselipkan di koran-koran dan kotak-kotak surat warga. Namun hal ini hanya sebagian kecil saja terjadi di AS, karena isu rasial telah lama ditinggalkan warganya.
Source : berbagai sumber - dpt