ilustrasi gambar |
Jakarta, 28 Juni, disadur dari berita Compass Direct News – Kemarahan massa telah membakar hangus rumah-rumah masyarakat Kristen, yang kemudian mengepung gereja dan mengancam untuk membunuh pendetanya minggu lalu dalam dua insiden yang berbeda di daerah dataran tinggi Mesir.
Insiden pertama terjadi pada hari Sabtu, 25 Juni di Desa Awlad Khalaf, 386 kilometer dari Sohag, Kairo Selatan. Sebuah kelompok menyerang seorang Kristen Koptik yang bernama, Wahib Halim Atteyah. menurut berita dari media lokal, mereka berhasil merampok 32.000 riyals atau sekitar USD 8,530, yang kemudian meratakan rumah korban berikut isinya, Kelompok tersebut juga membakar enam rumah milik korban hingga rata dengan tanah. Sebagian besar dari barang hasil jarahan telah dikembalikan atas usaha seorang penduduk lokal, menurut Watani, koran lokal di Mesir.
Tersebar desas-desus di antara warga desa bahwa Atteyah telah membangun sebuah gereja diatas tanahnya. Atteyah dilaporkan tidak hanya sedang membangun rumah tetapi sebuah gudang dengan perlengakapan peternakan yang melanggar izin membangun diatas tanah seluas 95 meter persegi. Setidaknya ada lima orang dari kelompok tersebut dan satu koptik yang terluka dalam insiden ini. Para aparat keamanan telah dikerahkan untuk melindungi rumah para koptik lainnya..
Insiden kedua terjadi pada hari Kamis, 23 Juni di desa Beni-Ahmed al-Ghabariya di dekat kota Minya, Selatan Kairo, sebuah kelompok yang dikenal dengan nama Salafi telah mengepung Gereja St.George dan mengakibatkan pastur paroki, Gorgy Thabet meninggalkan desa tersebut karena diancam akan dibunuh. Salafis adalah kelompok ekstrimis garis keras.
Petugas keamanan telah berhasil menghalau massa untuk membakar gereja dan melindungi Gorgy dari ancaman massa dengan melarikannya keluar dari desa dan sampai saat ini belum diketahui secara jelas jumlah korban yang jatuh.
Akar dari insiden ini adalah insiden yang terjadi dua bulan lalu. Pada bulan Maret sebuah kelompok mengadakan protes karena mengetahui bahwa jemaat gereja memperluas gedung gereja. Kelompok tersebut memaksa diselenggarakannya pertemuan rekonsiliasi dengan ancaman pembakaran gereja yang berujung dengan dibatalkannya proyek perluasan tersebut.
Setidaknya 12 orang tewas dan 200 orang terluka dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok Salafi di dua gereja dan di rumah-rumah sekaligus bisnis penduduk Kristen di daerah kumuh Kairo pada tanggal 7 mei.
Kelompok Salafi memulai serangakaian serangannya yang menentang Kristen Koptik sejak jatuhnya rezim Hosni Mubarak pada tanggal 11 Februari. Mereka menyerang kelompok koptik minoritas yang diperkirakan berjumlah 7-10 persen dari 83 juta populasi di Mesir.
sumber : opendoors