Dirilis Al-Arabiya, Minggu (20/9) dukungan ini terus diserukan pada kebaktian dan ibadah jemaat. Salah satunya seruan Uskup Michael Sabbah, warga Palestina yang memimpin Gereja Katolik Roma di Nablus, Tepi Barat. Dirinya memanfaatkan khotbah Minggu untuk memberikan dukungan bagi keberhasilan Palestina menjadi anggota PBB. "Palestina dan Israel harus menerima apapun hasil pemungutan suara di PBB," papar sang uskup.
Uskup Michael Sabbah tidak sendirian, bersama para pendeta lainnya mulai Kristen Ortodoks, Anglikan hingga Lutheran memberikan dukungan moral kepada pemerintahan Palestina yang saat ini tengah melakukan upaya diplomatik guna mendapatkan pengakuan dunia internasional terhadap keberadaan negara Palestina.
Sabbah juga menyerukan agar setiap pembuat keputusan dan pihak-pihak yang berkepentingan baik untuk melakukan usaha terbaik guna mencapai keadilan, perdamaian dan rekonsiliasi antara Palestina dan Israel. "Lakukan yang terbaik dan wujudkan harapan yang selama ini tertunda," imbaunya.
Saat ini proses kemerdekaan Palestina itu sedang diretas dalam jalan diplomatik dan perdamaian oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Dirinya juga bersiap untuk kemungkinan penolakan Israel dan sekutunya saat hari permohonan tiba, pekan depan. "Meskipun tekanan terus datang, kami tetap ajukan permohanan kepada PBB untuk diterima sebagai anggota penuh," kata Abbas kepada televisi Mesir, Rabu (14/9) lalu.
Situasi di Tepi Barat pun kini agak memanas setelah Israel meningkatkan jumlah pasukan keamanan karena khawatir terjadi pemberontakan beberapa hari sebelum permohonan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Menilik pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa,” kita patut mendoakan dan memberi apresiasi terhadap sebuah bangsa yang ingin merdeka apapun itu sejarahnya. Keyakinan dan perjuangan umat Kristen di Palestina terhadap kemerdekaannya adalah sebuah jalan untuk dimenangkannya Palestina oleh Firman Tuhan yang hidup dan memberkati.
Source : berbagai sumber - dpt
