Pengampunan adalah tema utama film Redemtion Road ini. Sekalipun bahasanya cukup kasar dan muncul adegan yang patut dicermati seperti bagaimana Jefferson Bailey mengalami kecanduan minuman namun kisah Jefferson menemukan pengampunan ini jelas cerita yang lebih baik daripada kisah balas dendam yang sering muncul dibanyak film layar lebar.
Jefferson adalah anak seorang musisi blues, yang kecanduan minuman keras untuk mengatasi masalah demam panggung yang dialaminya. Namun hal itu malah membuatnya terpuruk, Jeff akhirnya kehilangan pekerjaan dan berhutang kepada seorang teman baiknya.
Suatu saat ia bertemu dengan orang asing bernama Augy yang mengajaknya melakukan perjalanan dari Austin, Texas ke Hunstville, Alabama untuk menerima warisan dari kakeknya. Demi menghindari temannya yang menagih hutang darinya, Jeff kabur bersama Augy ke Hunstville.
Selama perjalanan tersebut, keduanya menjadi teman dekat. Satu titik, mereka berhenti di dekat sebuah gereja. Kebingungan mencari Augy, Jeff masuk kedalam gereja yang ternyata merupakan gereja kaum kulit hitam. Saat masuk ia disambut dengan lagu “Oh Happy Day” dan “Jesus on the Mainline.”
Di film ini menggambarkan betapa beracunnya hati yang kepahitan, namun ada sebuah obat penawar untuk racun mematikan tersebut, yaitu pengampunan. Banyak penderitaan yang dialami ketika Jeff tidak bersedia mengampuni, dan ia menemukan bahwa satu-satunya jawaban bagi masalahnya hanyalah pengampunan.
Sekalipun memiliki pesan yang bagus dan kuat, namun film ini kurang memunculkan peran Tuhan dalam menemukan pengampunan. Jelas bahwa hanya Yesus Kristus adalah jalan pengampunan yang sejati. Jika saja film ini lebih berani memunculkan peran Tuhan, tentu akan lebih tajam dan bisa memberikan dampak yang lebih kuat.