Apa Yang Terjadi pada Sodom dan Gomorah?

Jika kita membuka kitab tulisan Musa mengenai kejadian pemusnahan satu kota Sodom dan Gomorah, pastilah kita teringat pada kejadian-kejadian yang terkait dengan Abraham dan Lot dan peristiwa-peristiwa di mana ada kejahatan yang terjadi di kota itu. Di akhir kisahnya, Sodom dan Gomorah dibakar api Tuhan. 

APA YANG TERJADI ?
Apa yang sebenarnya terjadi secara fisik atas kota Sodom dan Gomorah telah menjadi daya tarik para arkeolog untuk menelitinya. Kitab Suci berkata bahwa: "…Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomorah, berasal dari Tuhan, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah" (Kejadian 19:24-25). Arkeolog J. Penrose Harland mengadakan penelitian materi (secara fisik) terhadap bagaimana Tuhan melaksanakan penghancuran tersebut. Strabo, seorang ahli tanah Yunani di akhir abad 1, mengadakan penelitian terhadap area bagian selatan Laut Mati. Strabo mencatat adanya reruntuhan-reruntuhan bekas pemukiman manusia, retak-retak tanah, tanah dan batu karang yang gosong seperti terkena api, serta berbagai petunjuk lainnya yang menjadi bukti bagi suatu penghancuran yang pernah terjadi disana.

Yang menjadi tanda bahwa itu adalah perbuatan Tuhan adalah ketepatan waktu peristiwanya, yaitu setelah peringatan yang cukup kepada Abraham dan Lot dan setelah Lot keluar dari Sodom.

Josephus, peneliti abad 1 lainnya juga mencatat tentang adanya pemusnahan oleh api yang terjadi di area reruntuhan kota-kota tersebut. Kesaksian kedua ahli yang hidup di zaman dahulu itu menunjukkan bahwa sampai tahun 100 Masehi, tanah di sebelah selatan El Lisan ternyata belum seluruhnya tergenang air. Pada zaman yang hampir sama Tacitus juga menulis senada dengan kedua orang tersebut, bahwa penghancuran Sodom dan Gomorah terjadi dalam nyala api yang dahsyat. Ia kemudian melukiskan akibat kebakaran yang terjadi, yang juga telah melenyapkan kesuburan daerah tersebut. Di waktu kemudian, para penulis kuno lainnya juga membicarakan tentang aspal yang meleleh dan menembus kemana-mana, serta air yang mendidih yang mengeluarkan bau busuk belerang. Dari catatan-catatan kuno tersebut Harland lalu merekonstruksi kisah penghancuran Sodom dan Gomorah sebagai berikut: "Suatu gempa bumi yang dahsyat, disertai petir, telah memporakporandakan Sodom dan Gomorah serta kota-kota disekitarnya.

Api yang membinasakan itu kemungkinan berasal dari perpaduan yang terjadi antara gas, belerang, dan aspal yang banyak terdapat di daerah itu, yang tiba-tiba menimbulkan kobaran api karena tersulut petir". Harland juga mengutip suatu penelitian geologi yang dilakukan oleh Frederick G. Clapp yang menyimpulkan bahwa sumur-sumur berlumpur tersebut kemungkinan adalah minyak atau rembesan aspal. Ia meyakini kemungkinan adanya sumber gas bumi di area itu.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa di area Sodom dan Gomorah terdapat banyak material yang rentan api. Karena itu tidak ada alasan untuk membantah kebenaran kisah kitab Kejadian tentang api yang berkobar-kobar serta adanya hujan api yang terjadi karena adanya ledakan gas dan belerang serta aspal yang melemparkan sejumlah bara api ke udara. Kitab Kejadian telah melukiskan bagaimana dahsyatnya penghancuran itu, dan kedahsyatan tersebut telah dibuktikan dengan jelas oleh para pakar zaman ini. Sampai disini mungkin anda bertanya-tanya mengapa kelihatannya faktor adikodrati tidak masuk hitungan dalam uraian diatas?

Perlu diketahui bahwa mujizat bukan selalu terjadi tanpa melibatkan faktor-faktor yang ada di alam. Bahkan, sering faktor-faktor yang ada di alam itu yang Tuhan gunakan sebagai alat utama untuk melaksanakan mujizat-Nya. Dalam hal Sodom dan Gomorah, bukan tidak mungkin Tuhan telah menggunakan gempa bumi dan petir besar yang menyambar-nyambar untuk mengobarkan api lewat bahan-bahan yang rentan api di area tersebut. Yang menjadi tanda bahwa itu adalah perbuatan Tuhan adalah ketepatan waktu peristiwanya, yaitu setelah peringatan yang cukup kepada Abraham dan Lot dan setelah Lot keluar dari Sodom. (Sumber: Genesis and Archaeology - Howard F. Vos, 1995 /Red).

Sama seperti Sodom dan Gomorah dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal SEBAGAI PERINGATAN KEPADA SEMUA ORANG"
(Yudas 7)

"…tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua" (Lukas 17:29); "…Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja…" (2 Petrus 2:7).
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit