Tradisi Donor Mata di Sri Lanka

Sri Lanka tidak pernah kekurangan donor mata. Karena ada banyak orang di negara tersebut yang bersedia mendonorkan mata mereka jika mereka meninggal nanti.

Tindakan mulia rakyat Sri Lanka ini menjadi semacam simbol tidak tertulis tentang martabat dan budaya negara. Bantuan ini diberikan oleh seluruh lapisan rakyat Sri Lanka, baik yang kaya maupun yang miskin. Rakyat Sri Lanka yang mayoritasnya menganut agama Buddha meyakini tindakan mereka ini akan memberikan penghidupan yang lebih baik di kehidupan mereka selanjutnya setelah reinkarnasi.

Tiga kornea mata yang disumbangkan untuk bank mata Srilanka

Kornea mata dari Srinlanka, untuk dikirimkan ke negara lain
Tradisi ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr Hudson Silva pada tahun 1950-an di Sri Lanka. Saat itu, Hudson merasa frustrasi akibat kekurangan kornea untuk didonorkan. Saat itu, mata hanya diperoleh dari tahanan yang dihukum gantung. Akhirnya, Dr Hudson berjanji akan menyumbangkan korneanya sendiri saat dia meninggal. Di sebuah surat kabar, ia menuliskan artikel yang berjudul "Kehidupan untuk Mata yang Mati." Ternyata, respons pembaca luar biasa. Setelah itu, Dr Hudson menerima banyak sumbangan kornea mata.

Dengan fasilitas seadanya, ia bersama dengan istrinya mulai mengambil kornea mata pendonor dan menyimpannya di kulkas rumahan. Lalu, ia mendirikan Komunitas Donasi Mata dan pada tahun 1964, untuk pertama kalinya mengirimkan kornea ke luar negeri menggunakan termos es sederhana. Sejak saat itu, sudah 60.000 kornea diterbangkan keluar Sri Lanka.

Saat ini, Rumah Sakit Mata Nasional Sri Lanka mencatat, sedikitnya 900.000 orang telah menandatangani perjanjian mendonorkan mata mereka setelah meninggal ke bank mata di rumah sakit ini. Setiap tahunnya, sebanyak 3.000 jaringan mata dikirimkan ke 57 negara di seluruh dunia dari rumah sakit ini. Sebuah fakta yang luar biasa!
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit