Ketekunan Mengelola Bakat Melawak

Meski dikenal sebagai bintang Hollywood yang selalu memerankan tokoh lucu, masa kecil Jim Carrey sebenarnya tak sebahagia yang tampak dalam film-filmnya. Lahir dari orangtua pekerja, anak bungsu dari empat bersaudara ini tak dimanja sejak kecil. Ia bahkan sering menyaksikan ayahnya sakit-sakitan. Itu membuat keluarganya sering murung.

Namun Jim yang lahir tepat 50 tahun lalu, 17 Januari 1962, di Toronto, Kanada, punya cara membuat mereka tersenyum. Ia sering menirukan wajah badut yang membuat mereka tertawa. Di sekolah ia pun dikenal suka bercanda oleh teman-temannya.

Namun sifat penggembiranya terganggu saat ayahnya kehilangan pekerjaan sebagai akuntan. Ayahnya sudah mencoba berbagai pekerjaan lain untuk membiayai keluarganya, namun selalu gagal. Kondisi ini membuat mereka benar-benar dihadapkan pada masalah keuangan yang berat. Tak ada pilihan lain, untuk menyambung hidup, rumah pun harus dilego. Dan mereka pindah ke kota kecil Scarborough.

Percy Carrey, ayah Jim, serta kakak-kakaknya bahkan harus bekerja sebagai penjaga di sebuah pabrik ban dan membersihkannya. Keluarga ini bahu-membahu mengerjakan tugas ini. Sedangkan Jim yang saat itu masih duduk di sekolah kelas 8 (setingkat SMP di Indonesia) mendapatkan pekerjaan membersihkan toilet dan mengepel lantai. Ia melakukannya di malam hari. Gara-gara ini sekolah Jim berantakan dan akhirnya keluar.

Sayang ada permusuhan di antara pekerja pabrik yang membuat keluarga ini tak nyaman. Mereka pun memutuskan meninggalkan pabrik itu dan memilih tinggal di sebuah mobil (VW) van. Untuk beberapa saat mereka tidur berhimpitan di dalam VW Combi. Untuk menyambung hidup Percy mencoba melihat bakat Jim melawak. Karena itu ia menawarkan Jim manggung di sejumlah pertunjukan.

Pada usia 15 tahun Jim muncul di suatu klub di Toronto bernama Yuk Yuk. Mengenakan baju kuning yang dijahit ibunya, penampilan pertama Jim tak memuaskan penonton. Namun ia terus mencoba memperbaiki penampilannya dari waktu ke waktu. Lagi pula saat itu tak punya pilihan lain selain melawak. Lama kelamaan penampilannya bisa diterima.

Dengan makin banyaknya penonton yang menyukainya, Jim makin percaya diri. Bahkan tahun 1979 ia memutuskan pergi ke Los Angeles, AS, untuk mencari peruntungan baru mengembangkan karier melawaknya. Ia diterima di sebuah perusahaan pertunjukan bernama The Comedy Store milik Rodney Dangerfield. Perusahaan ini tak hanya manggung di LA, tapi juga berkeliling ke kota lain termasuk kota judi Las Vegas.

Di Las Vegas namanya mulai disukai. Jim makin naik daun. Momentum ini terus ia manfaatkan dengan mencoba masuk dunia film dan televisi. Namun dari sekian banyak proses audisi yang ia ikuti tak banyak yang lolos. Tahun 1980, misalnya, ia hanya lolos audisi sebagai pengisi suara suatu film televisi (The All-Night Show) untuk beberapa karakter. Tapi tahun itu juga ia berperan dalam film layar lebar berjudul The Sex and Violence Family Hour untuk beberapa peran.

Sejak itulah ia mulai menapaki dunia peran di Hollywood. Dan meski awalnya tertatih-tatih, Jim Carrey akhirnya bisa menembus dunia dan sukses sebagai salah satu bintang Hollywood ternama.
(Foto: Parade.com)

(Aw)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit