10 Hal Pengancam Aktivitas Sexual Anda

Aktivitas sexual menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan suami istri. Kehidupan sexual yang memuaskan dapat memenuhi keintiman fisik dan mental yang dibutuhkan setiap orang, dan merupakan cara untuk mempertahankan kedekatan dengan pasangan Anda. Namun dalam era modern ini, aktivitas sexual yang sehat seringkali menjadi hal yang langka. Manusia modern sekarang kurang memiliki waktu untuk aktivitas sexual dibandingkan dengan pasutri di tahun 1950-an.

Terlepas dari kurangnya waktu, Anita Clayton, MD, profesor psikiatri di Universitas Virginia, mengungkapkan masih ada 10 hal lain yang dapat mengancam aktivitas sexual Anda. 10 hal tersebut adalah:

1. Hadirnya Pihak Ketiga Di Ranjang Anda

Dewasa ini, tanpa Anda sadari, Anda sering membawa pihak ketiga ke atas tempat tidur Anda. Pihak ketiga ini berupa laptop, blackberry, ponsel, atau memasang televisi di kamar bahkan membawa koran sebelum tidur. Semua tekhnologi ini memang sangat bermanfaat bagi manusia namun kenyataannya kehadiran mereka dapat mengalihkan pikiran Anda dari tempat tidur sehingga menyebabkan sulit tidur dan menurunnya minat terhadap aktivitas sexual.

Untuk mengatasi hal ini, Clayton menyarankan untuk menjadikan kamar tidur Anda sebagai area ‘bebas tekhnologi’. Anda bisa saja membawa barang-barang tersebut ke kamar namun tidak saat tiba waktunya untuk beristirahat. Atau Anda juga bisa menjadwalkan di hari apa saja perangkat tekhnologi tersebut dapat masuk ke kamar tidur Anda, sedangkan pada hari-hari lainnya fokuslah pada pasangan dan kehidupan sexual Anda.

2. Obat Kontrasepsi Sang Pencuri Hasrat

Obat-obatan kontrasepsi pada awalnya ditujukan agar pasangan suami istri dapat menikmati aktivitas sexual tanpa perlu kuatir terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Namun obat kontrasepsi pada umumnya mengandung estrogen yang meningkatkan produksi sejenis protein yang disebut SHBG (sex-hormone binding globulin). Menurut Michael Krychman, MD, direktur di bagian pengobatan sexual Rumah Sakit Hoag di Newport Beach, California, SHBG dapat menghambat testosteron yang mempengaruhi dorongan sexual Anda. Selain obat-obatan kontrasepsi, obat yang memiliki potensi untuk menghambat dorongan sexual adalah obat penurun tekanan darah, obat antikecemasan dan refleksi asam, serta antidepresan.

Konsultasikan pada dokter Anda apakah obat-obatan yang Anda gunakan dapat mempengaruhi kehidupan sexual Anda. Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah memilih cara kontrasepsi yang tidak mempengaruhi hormon, misalnya kondom atau IUD.

3. Anda Si Super Sibuk

Kehidupan manusia masa kini dipenuhi beragam kesibukan, mulai dari bekerja, mengurus keluarga hingga aktivitas sosial, membuat tubuh Anda menanggung banyak tekanan. Hal ini pada akhirnya menyebabkan perubahan hormon yang mengacaukan sistem respon sexual tubuh. Belum lagi gangguan tekhnologi, karena manusia modern kerap merasa tak bisa hidup tanpa dukungan tekhnologi.

Bila kehidupan sex yang sehat sudah jauh dari jangkauan Anda, para ahli menganjurkan untuk membuat ‘manajemen hidup’ yang serius sebagai solusinya. Batasi semua kesibukan termasuk ketergantungan Anda dengan tekhnologi dan berikan waktu untuk diri sendiri. Ciptakan saat yang menyenangkan saat Anda menikmati waktu untuk diri sendiri sehingga dapat membangkitkan sexual feelings Anda.

4. Membenci Tubuh Sendiri

Secara emosional, wanita tanpa sadar membawa gambaran tubuh seksi dari media massa ke dalam kehidupan pribadinya. Akibatnya, berat badan yang bertambah dan perubahan tubuh setelah melahirkan bisa membuat seorang wanita merasa tidak cantik. Dan hal ini berimbas pada kehidupan sexualnya. Wanita merasa harus memiliki kondisi tubuh tertentu untuk memiliki kehidupan sexual yang baik. Penurunan berat badan membuat wanita merasa seksi.

Menanggapi hal ini, tak ada salahnya jika Anda bertanya kepada pasangan bagian tubuh mana yang paling ia sukai. Karena banyak wanita sangat berbakat untuk mencari kekurangan tubuhnya sendiri padahal bagi orang lain bagian tubuh tersebut bisa jadi merupakan bagian yang sangat menarik. Dengan mendapatkan pujian dari pasangan, dapat membantu Anda untuk merasa lebih positif. Siapa tahu bagian tubuh yang Anda anggap paling tidak menarik ternyata adalah bagian yang paling seksi menurut pasangan Anda.

5. Perubahan Hormon Menjelang Menopause

Menjelang menopause akan terjadi perubahan hormon pada wanita, khususnya penurunan kadar estrogen yang menyebabkan perubahan fisiologis. Perubahan inilah yang membuat aktivitas sexual bagaikan lari marathon dengan kerikil di dalam sepatu. Jaringan vagina yang sensitif menjadi kurang lubrikasi, membuat kondisi kering yang menyakitkan saat berhubungan sexual. Akibat nyeri ini, Anda pun memilih untuk tidak melakukannya. Serangan panas (hot flashes) juga tidak membuat Anda merasa nyaman. Apapun yang Anda lakukan menjadi tidak menyenangkan.

Solusi bagi Anda yang sedang menghadapi ini adalah dengan terapi sulih hormon. Tanyakan pada dokter Anda akan segala kemungkinannya. Bagi beberapa wanita yang tidak memungkinkan untuk melakukan sulih hormon, krim estrogen dan supositoria dapat menghilangkan kekeringan vagina tanpa resiko seperti sulih hormon.

6. Pasangan Tidak Berhasrat Melakukan Hubungan Sex

Hubungan sex yang sehat dan menyenangkan seharusnya melibatkan hasrat dari kedua belah pihak. Jika hasrat ini hanya dimiliki salah satu pasangan, kepuasan yang diidam-idamkan pun hanya menjadi impian semata. Yang perlu Anda catat, biasanya masalah sexual suami-istri berawal dari luar lamar tidur, terutama jika pasangan Anda merasa kesulitan untuk menyampaikan perasaannya dengan tepat.

Bagi Anda yang merasa ditolak, merasa kecewa sangatlah wajar. Jika kehidupan sexual seorang pria bermasalah, bisa jadi ia merasa gagal karena umumnya pria banyak mencurahkan dirinya untuk urusan sexualitas. Cobalah berbicara dengannya. Siapa tahu pasangan Anda hanya ingin agar Anda yang lebih berinisiatif.

7. Depresi

Depresi menjadi masalah bagi sebagian wanita yang berdampak dalam kehidupan sexualnya. Depresi membuat wanita cenderung mengisolasikan diri dari lingkungannya. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi hubungan suami istri yang palig kokoh sekalipun. Obat antidepresan mungkin dapat membantu, namun di lain sisi dapat menyebabkan Anda sulit mencapai orgasme.

Daripada mencoba obat antidepresan, Anda mungkin dapat mencoba psikoterapi. Cara ini terbukti efektif terutama untuk depresi ringan hingga sedang. Olahraga juga dapat membantu karena dengan berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon serotonin yang dapat meningkatkan mood dan energi Anda. Selain itu, berolahraga juga dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke daerah intim.

8. Pemakaian Viagra

Pemakaian viagra pada pria mungkin dapat meningkatkan kemampuan ereksi namun dapat memutuskan hubungan fisik dan mental pada pasangan suami istri. Sementara suami sudah ‘siap tempur’, sang istri masih perlu waktu untuk merasa terhubung dan terstimulasi. Bicarakan mengenai pemakaian obat ini dengan pasangan Anda dalam kondisi yang lebih tenang, bukan sebelum atau setelah Anda melakukan hubungan sexual.

9. Lebih Menikmati Masturbasi

Bagi beberapa wanita, lebih mudah untuk menstimulasi diri sendiri dibandingkan harus bekerjasama dengan pria untuk mencapai orgasme. Namun tentu saja lebih mengandalkan masturbasi dibandingkan hubungan intim bersama pasangan bukanlah hal yang sehat. Para ahli menyarankan untuk berkonsultasi kepada psikolog jika Anda mengalami masalah ini. Komunikasi terbuka dengan pasangan sangat diperlukan untuk keluar dari masalah ini. Katakan dengan terus terang bagaimana Anda ingin diperlakukan.

10. Sakit Dan Kelelahan

Wanita dengan masalah endokrin, seperti tiroid yang tidak terdiagnosis, umumnya melaporkan adanya kelelahan, depresi, turunnya hasrat sexual, dan masalah kesuburan. Wanita yang mengalami penyakit kronis, seperti fibromialgia, anemia, diabetes, atau rheumatoid arthritis bisa juga mengalami penurunan minat terhadap urusan sexual akibat kelelahan dan rasa sakit.

Pada umumnya setelah penyakit ini terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat, gejala-gejala seperti tersebut di atas dapat dikurangi. Namun jika Anda menderita penyakit kronis, hubungan sexual dengan penetrasi langsung mungkin tidak dapat Anda lakukan. Sebagai gantinya, para ahli menyarankan Anda dan pasangan mencari cara lain untuk mendapatkan kepuasan dalam hal sexual.

(conectique)
←   →

VISIT NOW

111

Visitor

Flag Counter
 

Copyright © 2009 by Cerita Langit